Posted by : Marchsada Sunday, November 28, 2010

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN PAGI.(1/7-2010)
Musim kemarau datanglah sudah,
ilalang kering dimakan api,
Mengharap tak henti doa di sajadah,
berurai sudah airmata dipipi.

Indah teratai dalam telaga,
bunganya indah tiada berduri.
Inginkan hidup cahaya sorga,
banyak coba sabarkan diri.

Biawak muncul dimalam buta,
hatinya sedih anaknya mati.
Banyak coba karena harta,
moga hidup lebih berhati.

PANTUN SIANG.(1-7/2010)
Hujan turun bumi pun basah,
menggigil beruga menahan dingin.
Hindari melamun dan selalu gelisah,
banyak berkarya kurangi ingin.

Mentari datang embunpun hilang,
terbanglah bangau ke tengah rawa.
Hidup bagai bunga ilalang,
pasrah kemana angin membawa.

Usailah kerakap tumbuh di batu,
musim hujan pindah ke bilah.
Usia menua dimakan waktu,
semoga bertambah rahmat Allah.

PANTUN MALAM.(1/7-2010)
Rebah-rebahlah si pohon jati,
ditiup angin puyuh nan deras.
Jangan berubah iman dihati.
Jalani hidup yang makin keras.

Gempa datang bumipun rapuh.
bukit runtuh dusunpun hancur.
Mengapa taqwa sulit ditempuh,
karena ibadah masih terukur.

Usailah sudah kayu terukir,
dipahat indah dipasang jadi.
Cinta dunia akan berakhir,
cinta akherat kekal abadi.

Genting lurus dipasang teguh,
biar tak runtuh karena usil.
Yang penting harus sungguh-sungguh,
pasti ananda akan berhasil.

PANTUN SABTU.(2/10-2010)
Anak rusa sesat dihutan,
dikejar macan kakinya patah.
Jauhi selalu godaan setan,
agar akherat tak menderita.

Jalan-jalan ke Denpasar,
sambil keliling pulau Bali.
Jalan hidup sering kesasar,
sampai lupa jalan kembali.

PANTUN MINGGU SIANG.(3/10-2010)
Anak rusa terkapar patah,
kala lari di hutan jati.
Wahai para sahabat tercinta,
kirimlah pantun penghibur hati.

Buah kuwini tuk buah tangan,
dibawa bekebun ke sekapak.
Hidupku ini penuh perjuangan,
masih kecil ditinggal bapak. 

Wajik dimakan hari selasa,
sisa disimpan dalam kulkas.
Walaupun usia sudah dewasa,
jiwa sensitif tetap membekas.

Ada garangan tempat simpanan,
tempan menyimpan sadapan balam.
Ada apa gerangan ponaan,
rusak diluar atau didalam.

Sarang punai di pohon keluih,
anaknya menetas diambil orang.
Kalaulah pandai meniti buih,
selamat badan ke seberang.

‎Dahulu orang pandai berandai,
tentang coba yang datang menghentak.
Jangan berumah ditepi pantai,
kalau takut dilamun ombak.

Walaupun gagak berwarna hitam,
tak akan ia bersedih hati.
Walau cobaan datang menghantam,
kelak kan berakhir datangnya mati.

PANTUN PAGI. (4/7-2010)

Jualan juadah di depan rumah,
puannya banyak dicampur adonan.
Jalankan Ibadah dengan Istiqamah,
pintu kemudahan akan dibukakan.

Beli sekerat juadah biga.
Juadah di makan intan baiduri.
Betapa berat dapatkan sorga,
jalannya penuh onak dan duri.

Gelap malam didalam goa,
goanya ada dikaki bukit.
Makanan haram penghambat doa,
rezeki tak halal jadi penyakit.

PANTUN SORE. (4/10-2010)
Hama padi dimakan seriti,
seriti diusir dengan teriakan.
Hidup lama tiada berarti,
bila tak buat amal kebaikan.

Burung selayak memakan padi,
padi dimakan dibuang jangan.
Banyak-banyaklah amal dan budi,
agar akherat terselamatkan.

‎Hari ahad pergi mengarat,
ikannya dijual kekalangan.
Hidup bahagia dunia akherat,
itulah jalan yang dirindukan.

Ikan lepu durinya bisa,
terkait duri sangatlah sakit.
Kalau rezeki sedang susah,
hisablah diri barang sedikit.

Benih muda tanam ditata,
tata indah bagus berseni.
Betapa mudah untuk dikata,
tapi berat tuk dijalani.

Burung ditangkap dengan pulut,
pulut melekat penuh dikuku.
Istiqomah mudah dimulut,
tapi sulit pada prilaku.

Menata peti di talang betutu,
dibawa pesawat ke pabean.
Mati itu hanyalah waktu,
dipanggil dahulu atau kemudian.

Atap tiris harus diganti,
diganti yang lama dibuang jangan.
Ratap dan tangis kan mengiringi,
yang pergi tinggal hanya kenangan.

PANTUN PAGI (5/10-2010)
Orang bengkulu pergi merantau,
ke Padang Panjang mencari ilmu.
Mamang makan ingin ngantau,
tapi sayang ponaan semu... semu=malu,malas

Membeli batik ke pasar baru,
batik dipakai tuk perhiasan.
Hidup yang baik harus ditiru,
ketika mati jadi tangisan.

Dari palembang terus ke betung,
itulah jalan ke Sumater Barat.
Berbuat baik jangan dihitung,
agar banyak tabungan akherat.

PANTUN MALAM.(5/10-2010)
Bidik seriti tembak beruntun,
burungnya jatuh terkapar mati.
Didik generasi dengan berpantun,
agar tak hilang budi pekerti.

Di surau tua mengaji tamat,
belajar ilmu rukun sembahyang.
Dengan yang tua hendaklah hormat,
yang muda juga harus disayang.

Berburu rusa ke hutan jati,
rusa ditali ke batang akasia.
Pada Ayah bunda hendaklah bakti,
sanak saudara jangan tersia.

Al Faqir

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-