Archive for January 2011

.SYAIR TENTANG TAHUN HIJRIYAH

Wednesday, January 12, 2011
Posted by Marchsada


Oleh
Hamdi Akhsan

Pengantar
syair ini mencoba menyajikan informasi tentang nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah untuk pengetahuan bagi anak-anak kita yang sudah asing dengan nama-nama bulan tersebut, dilanjutkan dengan hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah. Moga bermanfaat!

I
Dengan Bismillah madah berkisah,
bermohon  ampun  segala  dosa,
terjauh jiwa yang putus asa,
semakin dekat pada Yang Esa.

Syair kerkisah bulan hijriyah,
terkait dengan masa sejarah,
tatkala Rasul harus berhijrah,
ke kota Madinah Al Munawarah.

Berjalan Malam berminggu-minggu,
dengan Abubakar yang tiada ragu,
sahabat pembela dari pengganggu,
yang tangisi Rasul sampai tergugu.

II
Hijrahnya Rasul adalah tonggak,
Iman tersebar syariah tegak,
Musuh-musuhpun jadi tersentak,
Iblis pun sedih sampai terhenyak.

Karena hijrah yang bersejarah,
Khalifah Umar bermusyawarah,
untuk membuat tahun hijriah,
berdasar bulan patokan arah.

Dibuat jumlah duabelas bulan,
jumlah harinya tak disamakan,
tapi bulannya telah disebutkan,
berdasar sifat ia tetapkan.

III
Bulan Muharram itu pertama,
maknanya sama dengan nama,
tak boleh tumpah darah sesama,
yang berlaku sejak zaman lama.

Dibulan Muharram tiada perang,
semua patuh terhadap larang,
tak terkecuali mereka yang garang,
berlaku bagi semua orang.

Sebelum Islam Muharram berlaku,
setelah Islam jadi prilaku,
menjadi aturan semua suku,
yang disepakati menjadi baku.

IV
Bulan kedua disebut safar,
bermakna kosong ia tergambar,
karena lelaki pergi menyebar,
baik berjalan atau berlayar.

Dibulan safar lelaki pergi,
tak pernah lelah petang dan pagi,
susuri gurun ke banyak negeri,
berdagang mereka rezeki dicari.

Para wanita tinggal dirumah,
mengurus anak dan tugas utama,
bisa sebentar ataupun lama,
sebagai masa tinggal pertama.

V 
Bulan ketiga Rabiul awal,
rabi' bermakna menetap awal,
lelaki pulang membawa bekal,
hasil merantau dibawa bakal.

Rabiul awal banyaklah makna,
Nabi Muhammad lahir ke dunia,
diangkat Rasul Bulannya sama,
Berngkat Hijrah ke kota madinah.

Rabiul Awal Rasul meninggal,
dari dunia yang tidak kekal,
tinggalkan Islam sebagai bekal,
penuntun hati penuntun akal.

VI
Rabiu'ul akhir sesuai nama,
akhir menetap didalam rumah,
bersiap juga merantau lama,
pergi berdagang atau berhuma.

Bulan ini terakhir pergi,
sebelum datang panas yang tinggi,
supaya bekal dicari lagi,
untuk hidup petang dan pagi.

Pergi berdagang adalah cara,
ditengah gurun gersang mendera,
bintang dilangit sebagai arah,
walaupun letih mereka gembira.

VIIJumadil awal bulan ke lima
bermakna kering dimana-mana,
mentari terik panas merona,
tumbuhan layu mati merana.

Orangpun sibuk mencari sumur,
karena sedikit tanah yang subur,
air di wadi sangat terukur,
harus dihemat tak boleh tabur.

Panas disana sangatlah kering,
kalau tak kuat membuat gering,
jangan keluar bila tak penting,
atau karena masalah genting.

VIII
samalah pula Jumadil akhir,
musim kemarau akan berakhir,
sebentar lagi kan ada air,
udara sejuk angin semilir.

Orangpun senang sejuk kan datang,
keluar rumah tak lagi pantang,
badai pasirpun tak tutup pandang,
udara buruk kan segera hilang.

Walaupun kemarau yang penghabisan,
tetapi bukan musim penghujan,
disana air kan dibataskan,
supaya kelak tak kehabisan.

IX
Rajab itu bermakna mulia,
dijauhi kerja yang sia-sia,
dilarang berperang sesama manusia,
ataupun perbuatan mengandung dosa.

Dibulan rajab mi'rajnya Rasul,
sholat bermula asbabun nuzul,
sebagai ciri harus dipikul,
umat beriman secara syumul*

Perintah sholat di bulan rajab,
bila dikerja doa mustajab,
akan mulia saat dihisab,
tatkala mati tidak berkelejat.

X
Bulan ke delapan bulan Sya'ban
Berkelompok ia didefinisikan,
karena pedagang pergi rombongan,
supaya kuat di perjalanan.

Dibulan Sya'ban kiblat berpindah,
dari Masjidil Aqsha terus ke Ka'bah,
yang terjadi setelah hijrah,
ketika Rasul dikota madinah.

Di Bulan Rajab orang puasa,
menjelang ramadhan agar biasa,
selain itu kurangi dosa,
supaya kelak tidak disiksa. 
XI
bulan ke sembilan itu Ramadhan
sangat panas didefinisikan,
satu-satunya bulan dalam Alquran,
karena memiliki keutamaan.

Di bulan Ramadhan turun Alquran,
sepanjang masa jadi pegangan,
berpuasa bagi orang beriman,
baik laki-laki atau perempuan.

Ramadhan juga Perang badar,
turunlah pula lailatul Qodar,
ditunggu oleh orang yang sadar,
karena dosa akan dibakar.

XII
Bulan kesepuluh bernama syawal,
kebahagiaan makna berasal,
puasa dan zakat menjadi bekal,
tuk hadapi kelak hari yang kekal.

Semua orang kan bahagia,
puasa dan zakat dibayar sudah,
haus dan lapar telah dikerja,
bermaaf orang dihari raya.

Syawal juga bermakna ganda,
meningkat juga memang artinya,
dalam ibadah dan ruhaniah,
sebagai umat yang cinta Allah.

XIII
Dzulkaidah bermakna duduk,
waktu istirahat bagi penduduk,
menjelang datang masa yang sibuk,
urusi haji yang menggeluduk.

Kaum lelaki duduk di rumah,
nikmati masa sebulan lama,
orang hajipun siapkan kemah,
setiap tahun acaranya sama.

Tamu yang datang kan dihormati,
itu sudah jadi tradisi,
karena menjelang musim haji,
sebagai bakti pada Ilahi.

XIV
Bulan ke duabelas itu Zulhijah,
menunaikan haji maknanya bisa,
sejak Nabi Adam turun ke dunia,
sampai kelak dunia musnah.

Jutaan orang menuju Mekkah,
Hati terharu bercampur suka,
obati sedih beriring duka,
sebelum kelak ke alam baqa.

Dibulan itu puji terhambur,
tasbih dan takbir beserta syukur,
bermohon terjauh dari kufur,
dilapangkan kelak didalam kubur.

XV
Itulah makna bulan Hijriah,
sebagai bagian dari sejarah,
perlu diingat bujang dan dara,
agar terjaga catatan sirah.

Kalaulah tidak diperhatikan,
generasi kelak kan melupakan,
Islam menjadi kan diasingkan,
budaya syaitan jadi panutan.

diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah salah dalam berucap,
ataupun ilmu yang tidak mantap,
semoga diberi iman yang tetap.

Inderalaya, 6 Januari 2011
Al Faqir

Sudah banyak pekerjaan,
Masih sempat baca sejarah,
Di jadikan syair yang sangat menawan,
Tentang bulan Hijriah.


tahun hijrah sering terlupa
tahun masehi dirayakan meriah
yang muslim ikut-ikutan tiup terompet pula
ah benar-benar mau terbalik nih dunia


                (antologi Syair Akhir Zaman)

                Oleh
                Hamdi Akhsan.


I

Anakku...
Tadi ayah bertemu seorang nenek yang renta,
di rumah jompo kini hari-harinya ditata,
mata cekungnya nampak nyaris buta,
dan garis wajahnya banyak derita.

Jalannya pelan dan tertatih,
seperti hidup telah membuatnya letih,
dalam dada rapunya sering terdengar desah rintih,
menunggu dipanggil dan kelak dikubur dengan tulang memutih.

II
sudut bibirnya bergetar dan tuturnya mengalir perlahan,
tentang kenangan yang membuatnya bertahan,
suami tercinta pergi menghadap Tuhan,
bagaikan kayu patah dahan.

Tujuh anak besar dalam tiada,
berjuang dengan sedu sedan tangis didada,
Kini mereka telah menjadi terpandang dan berada,
tak sempat lagi untuk mengurus rentanya sang ibunda.

III

Ia terus bertutur...
Zaman baru yang tak bertuhan merubah manusia,
suami istri sibuk bekerja untuk mencari jasa,
rumah dan anak ditinggalkan sudah biasa,
bahkan bila wanita dirumah, malu rasa.

Sedang aku,
Tubuh telah lemah dan sendipun kaku,
untuk jadi pengasuh anaknya sudah tak laku,
pandangan kasihan terasa menghujam didadaku,
sangatlah perih bagaikan dipalu dengan ribuan paku.

IV
Belumlah lagi cara bersikap cucu-cucuku,
sangat berbeda dengan cara dizamanku,
kalau aku sedikit keras mereka mendelik padaku,
seakan terasa begitu tak berharganya keberadaanku.

Mereka katakan standar moralitas dariku sudah usang,
sekarang zaman orang untuk bersenang-senang,
hubungan pria dan wanita tak perlu dipantang,
semua diterjang tanpa mampu dihadang.

V
Setiap siang, rumah besar mereka sepi,
malampun semua sibuk sendiri-sendiri,
antara keluarga hampir tiada komunikasi,
bahkan dirumahpun nyaris tanpa interaksi.

Tidak lagi terdengar suara orang mengaji,
pembicaraan selalu berkisar tentang gaji,
Rencana ke Singapura belanja,bukan haji,
sungguh dirumah-rumah mewah Tuhan telah mati.


VI
Hampir setiap malam terdengar tangis,
teriakan amarah atau bentakan yang bengis,
kadang menghiba-hiba bagaikan suara pengemis,
ternyata jauh dari agama membuat mereka tidak harmonis.

Teringat ibu ajaran yang pernah didengar tatkala masih kecil,
harta yang tak dizakati membuat sifat jadi bakhil,
pemberian sedikit sudah membangkil,
walau hanya sebesar kerikil.


VII
Mereka memang tidak mengusirku,
tapi dengan terpaksa mengurusku,
tak lagi memandang keberadaanku,
dengan tidak menjaga tingkah laku.

Jiwa rapuhku tak lagi kokoh,
lebih baik bagiku ke rumah jompo,
berteman dan berbagi dengan orang bodoh,
namun didalam jiwa mereka iman dan kasih tak roboh.

VIII
Anakku...ayah tercenung,
haru menyesak didalam dada bagaikan gunung,
akankah masa tuaku kelak daku menjadi ayah yang beruntung,
menjadi kecintaan anak cucu yang semasa hidup disanjung-sanjung.

Walau dihari ini tubuh tuaku letih mencari rezeki ke berbagai penjuru,
Agama dididikkan padamu sebagai kewajiban nomor satu,
agar kasih sayang dan iman tidak membatu,
dan dunia tidak kau anggap ratu.

IX
Ayah pun terus merenungkan diri,
tanpa sadar nenek tua itu telah pergi,
tanpa tahu harus dicari kemana lagi,
hanya doa dan penghargaan tinggi,
karena ia telah mengajari dan berbagi.

Inderalaya, 04-01-2011
Al Faqir

Hamdi Akhsan



Naudzubillahi min Dzalik
Oleh
Hamdi Akhsan.

PENGANTAR
Syair ini merupakan deskripsi kisah Alqomah, Kisah ulama difitnah pelacur di zaman Musa, dan Interpretasi religius kisah malin kundang. Moga manfaat untuk dibaca atau dibacakan ke anak-anak kita. amien! 

I
Nafas tersengal menatap langit,
sekujur tubuh terasa sakit,
membiru daging berbalut kulit,
mulut terkunci sulit menjerit.

Terasa dada dihimpit bukit,
tarik nafaspun begitu sulit,
sampai matapun harus terjelit,
tiada jeda walau sedikit.

sudah berbulan terkapar sakit,
segala telah habis walau diirit,
yang tinggal hanya potongan jarit,
sungguh diakhir begitu pahit.

II
Tuhan...
Hamba-Mu ini sudah terkulai,
rindukan ibu mau membelai,
menyesal daku mengapa lalai,
ayah dan bunda sering diabai.

Malaikat maut-Mu kini telah sampai,
membawa gada membawa rantai,
acung padaku untuk dipakai,
sebagai balas dosa sesuai.

Terbayang kelak usus terburai,
rambut yang rontok berhelai-helai,
daging dan tulang tercerai berai,
karena buruknya amal dinilai,

III
Ibu...
Betapa diri ingin tiarap,
maaf dan ampun sungguh kuharap,
sakiti engkau dalam bersikap,
tak tunduk hati dalam menatap.

dihari ini daku meratap,
abadi azab pastilah tetap,
tak mungkin lagi kudapat maaf,
ibu telah ada dikubur gelap.

Terbayang saat tubuhku tegap,
jabatan ada hartapun mantap,
mobil yang bagus indah mengkilap,
ternyata buat diriku silap.

IV
Ibu dikampung tinggal sendiri,
setelah ayah hadap Ilahi,
semua dikerja seorang diri,
tanpa mengeluh setiap hari.

Setiap ananda ingin menjemput,
selalu kerja banyak menuntut,
fikiran ananda yang carut marut,
niat menjemput tidak terwujud.

Terhadap itu ibunda diam,
perih di hati begitu dalam,
menangis sendiri ditengah malam,
serahkan diri ke Penguasa Alam.

V
Ternyata semua berbuah sesal,
memang terjadi semua bakal,
bunda dikampung sudah meninggal,
menangis diri bak hilang akal.

Teringat kecil watak yang nakal,
membuat hati ibunda kesal,
bolos sekolah secara massal,
saat kuliah minta tambah bekal.

Ketika gaji sudah setimpal,
uangpun ada sebagai modal,
ingin berkirim seringlah batal,
karena niat lemah diawal.

VI
Setelah bunda telah tiada,
menangis daku sesak didada,
dipacu tinggi iman didada,
tapi semua sebentar saja.

Kembali diri ke tengah kota,
sibuklah diri kerja ditata,
waktu berlalu terus ternyata,
digapai sungguh apa dicita.

Iman yang naik kembali rendah,
semua berjalan begitu mudah,
ternyata hidup bagaikan roda,
segala sudah catatkan qadha.

VII
Ketika umur makin bertambah,
Jalannya hidup mulai berubah,
resahlah diri tak bisa cegah,
perlahan-lahan dicabut berkah.

Anak dirumah sesuka-suka,
kata yang muncul membawa luka,
masih didunia sudah berduka,
itu balasan anak durhaka.

Menyesal diri tak ajak bunda,
dalam mendidik memakai dada,
kata yang lembut bagaikan nada,
membuat sejuk hati ananda.

VIII
Karena sering menahan hati,
badanpun sakit tak dimengerti,
uangpun habis tuk mengobati,
hartapun habis tiada berarti.

Kini jasad menjelang mati,
berbulan sudah bak dipahati,
sakitnya sungguh ke ulu hati,
bagai ditikam pisau belati.

Duduk menunggu anak dan istri,
tak tahu cara membantu beri,
berlangsung terus berpuluh hari,
betapa berat sakit dan nyeri.

IX
Tuhan...
Malaikat maut membuat kecut,
wajah seramnya membuat takut,
tapi mengapa tak mau cabut,
tulang dagingku sudah mengkerut.

Terbayang bunda dulu ingin ikut,
tetapi daku tak sempat jemput,
ternyata sampai datangnya maut,
luka hatinya tiada tertaut.

Yang telah hilang tak bisa rebut,
tak guna sesal dihati sudut,
atau menangis berlarut-larut,
tak sempat kata maaf disebut.

X
Tuhan...
Betapa malang diriku ini,
jasad sekarat menjelang mati,
bagai ditusuk seluruh hati,
didunia saja ini seperti.

Kalaulah boleh menangis darah,
supaya Engkau tak lagi marah,
walau harus seberangi laut merah,
kan kukerjakan tanpa menyerah.

Tapi semua telah berlalu,
tinggallah sesal sambil tersedu,
didalam kubur sengsara tentu,
dalam neraka dihimpit batu.

XI
Disaat nyawa terus meregang,
berkelejat jasad lemah dan tegang,
Nyawa tubuhku hampir melayang,
dengarlah nasehat maut menjelang.

Anakku...
Walau bundamu tak berpendidikan,
tak bisa pula beperhiasan,
bahasanyapun tak tertatakan,
tapi baktimu diutamakan.

Hidup yang berkah karena bakti,
mengurus bunda sepenuh hati,
jangan dibuat pengasuh nanti,
karena bekerja suami istri.

XII
Takala tubuhnya semakin renta,
berhati-hati dalam berkata,
karena sering bersalah sangka,
membuat hatinya kan menderita.

Kalaulah sempat haturkan maaf,
ridhokan air susu dihisap,
letihnya bangun ditidur lelap,
diamkan tangismu yang terkesiap.

Alangkah indah kalaulah mungkin,
saat meninggal pasangkan kain,
sebelum itu haruslah yakin,
maaf diberi ridho dipimpin.

XIII
Anakku...
Diriku sudah makin sekarat,
sebentar lagi nyawaku lenyap,
tak mampu lagi daku meratap.
hanya ampunan yang daku harap.

deritaku kini telah lengkap,
Pandanganku kini mulai gelap,
malaikat  mencabut bagaikan kalap,
wahai diri...tak guna lagi engkau meratap.

Naudzubillahi mind dzalik.

al Faqir

Hamdi Akhsan.

Adakah kita malin kundang itu
Tanpa sadari durhaka pada ibu
Selalu berkata ahh atau uuu
Membuat ibu merenung selalu

...Adakah kita malin kundang itu
Selalu membuat hati ibu kelu
Selalu membuat hatinya pilu
baiknya sadari sebelum ia berlalu.

Demi masa yang terus melaju
Janji Allah pasti berlaku
Durhaka pada ayah dan ibu
Dibalas Allah dengan palu.




     Oleh
     Hamdi Akhsan
I
Tuhan...
Malaikat-Mu kini telah datang,
tuk membawaku segera pulang,
karena janji sudah menjelang,
bagaikan badai tiada penghalang.

Sesalku bukan alang kepalang,
tak guna dulu gagah menjulang,
banggakan kulit berbungkus tulang,
tiada satupun kubawa pulang.

Walaupun harta tiada berbilang,
anak dan istri cantik cemerlang,
mobil yang bagus serta gemilang,
semua tinggal saat berpulang.

II
Menggigil hamba didalam takut,
nyawa didada bagai tersangkut,
rasanya setiap senti berderut,
bagaikan  batang  ubi  dicabut.

Betapa hamba sangat terkejut,
tiada disangka waktu telah runtut,
iblis menipu sungguh tak patut,
sekarang baru terasa takut.

Nama-Mu sungguh jarang kusebut,
harta jabatan selalu direbut,
sogok-sogokan juga diturut,
tak guna lagi saat nyawa dicabut.

III
Kini diriku tinggalllah sesal,
nafas didada tersengal-sengal,
kepala terangkat darilah bantal,
tetapi gunanya tak ada bakal.

Terbayang tingkah hidup yang nakal,
dpakai cara seribu akal,
tak perduli orang kan kesal,
yang penting sampai mauku bakal.

Seluruh tubuh terasa pegal,
urat-uratpun bagai dipuntal,
malaikat seram bagai penjagal,
ya Allah,betapa diri sangat menyesal.

IV
Terbayang hamba disaat muda,
betapa sering busungkan dada,
merasa lebih juga berbeda,
sekarang guna sudah tak ada.

Ayat dan hadits dipandang rendah,
sibuk berdendang alunkan nada,
peduli umur bertambah sudah,
sampailah taqdir sebagai tanda.

Tersengal-sengal nafas didada,
tangan membiru warnanya sudah,
gemetar tubuh tak reda-reda,
sakitnya terus tak ada jeda.

V
Wahai kekasih...
Betapa airmata berlinang,
sakitnya bukan alang-kepalang,
mata melotot badan mengejang,
disaat maut datang menghadang.

Jasadpun layu bersambung erang,
serasa putus sambungan tulang,
matapun kian jauh menerawang,
pertanda nyawa telah melayang.

Sebelum mati sudah terbayang,
banyaknya tinggal waktu sembahyang,
infaq shodaqoh sangatlah sayang,
watak yang kejam semua tertayang.

VI
Kekasih...
menyesal kini tak ada guna,
Semua disampai sudah karena,
tinggallah diri akan merana,
jasad kan hancur dihimpit tanah.

Dahulu contoh dimana-mana,
orang dikubur terhimpit tanah,
daging terhambur mengalir nanah,
tetapi hamba masih terlena.

Harapan hamba kini telah sirna,
menangis darahpun tiasa berguna,
tinggallah kelak akan merana,
sengsara hidup di alam sana.

VII
Doa penulis..

kutulis syair diujung pena,
berharap bisa jadi sarana,
gemetar diri takut karena,
tak sanggup kelak mati merana.

sungguh dunia penuh pesona,
bagaikan dara cantik merona,
terkadang lupa akherat sana,
gelapnya kubur mati terhina.

Kekasih...
Sebelum jasad berjumpa fana,
bermohon daku hamba yang hina,
Berilah hati intan laksana,
supaya kelak berjumpa jannah.

VIII
Sebelum cahaya mataku sirap,
jasad terkapar dibawah atap,
papan kuburku dimakan rayap,
bermohon hamba dipanggil siap.

Ratapan sedih kan hamba ungkap,
didalam takut tersimpan harap,
yang tersembunyi kadang tersingkap,
ingin menangis sampai tengkurap.

Tersedu hamba ungkapkan ratap,
berilah hamba iman yang mantap,
beserta yakin diri yang rangkap,
jumpa dengan-Mu adalah tetap.

Kekasih...hamba takut siksa-Mu dan rindukan ampunan-Mu.

Inderalaya, 3 Januari 2011
al Faqir

Kalau hamba ingatkan mati,
serasa lepas tulang dan sendi
krn tak penuh jalankan perintah Ilahi,
amal ibadah tak disemangati.

...Kalau teringat kan siksa kubur,
aduhai badan serasa hancur,
karena sering sia-siakan umur,
kerjakan solat selalu diundur.

Maksud hati ingin nian mengabdi,
menjalankan perintahMu malam dan pagi,
tapi tak kuat iman didiri,
tergoda gemerlapnya hidup duniawi.

Duhai Dikau Ilahi Robbi,
beri kesempatan perbaiki diri,
menjalankan perintahmu sekuat hati,
'tuk jadi bekal menghadapMu nanti.

SYAIR CINTA SEORANG IBU DITENGAH MALAM.

Tuesday, January 11, 2011
Posted by Marchsada



Oleh
Hamdi Akhsan


Ditengah dinginnya udara tengah malam,
kudengar rengekan bayi merapat makin dalam,
dalam hangatnya dekapan bunda ia pun tidur terdiam,
Dalam belai kasih seluas samudera sang bunda bergumam,
anakku, engkau baru akan terbit sedang kami menuju tenggelam.

Karena Cinta kuikhlaskan diri yang indah jadi berantakan,
karena cinta jua beban sembilan bulan bunda tahankan,
karena cinta jua kupertaruhkan jiwa digerbang kematian,
dan yang berada dalam ridhoku adalah Ridhonya Tuhan.

Di setiap tempat dan saat,
kulantunkan doa agar engkau selamat,
arungi hidup sebagai hamba Tuhan yang taat,
dan selalu tabah hadapi penderitaan bagaimanapun berat.
Anakku,bunda berdoa agar engkau selalu dilindungi para malaikat.

Dalam cahaya matamu yang suci kutitipkan kasih yang tiada bertepi.
Kasih yang tak mampu disaiingi oleh luas dan dalamnya bahari,
Yang kelak akan kubawa sampai datangnya mati,
sebagai sebuah janji yang pasti,
anakku, permata hati.

Anakku,bila saatnya bunda tiada,
warisi cintaku dan tanam ia didalam dada,
ukirlah bagai kidung suci yang seirama dan senada,
Karena dengan itu, nuranimu akan hidup dan selalu ada.
anakku, ingatlah selalu hanya pada Ilahi tangamu tengadah.


Inderalaya
Lewat Tengah Malam
Al Faqir
Kuantar anak2ku ke pintu gerbang,
dengan doa dan kasih sayang,
walau badan penat karena berbagai halang rintang,
aku rela asal mereka tak pernah lupa sembahyang.

...Sering kali mereka lalai dan alpa,
melaksanakan tugas sebagai chalifah,
selalu dan selalu kuingatkan mereka,
sholat lima waktu adalah pelita.

Jaga selalu pelita jangan sampai padam,
sebelum badan babak belur dan lebam-lebam,
karena disiksa malaikat dikubur kelam,
anak2ku...jagalah iman jangan sampai tenggelam.

               Oleh
               Hamdi Akhsan.
                                               
I
Kekasih...
Betapa indahnya cahaya surga yang Engkau tampakkan didepan mataku,
diiringi indahnya senyum tujuh puluh bidadari yang menyambutku,
dan manisnya sungai-sungai susu bercampur madu,
pelepas segenap penat dan dahagaku.
jelang datangnya kematianku.

II
Tapi di hari ini..
Betapa banyak kudengar cibir terhadap para pejuang yang tak tersohor,
bumi Afghan diduduki untuk merampok minyak yang dibajui pemberantasan teror.
Setelah musuh tersenyum puas membunuh ratusan ribu rakyat Iraq dengan bom fosfor.
Sebuah konspirasi  akhir zaman para musuh dengan cara-cara yang sangat kotor.

Sedang di belahan bumi yang terbentang luas untuk para khalifah,
para hamba-Mu yang seiman hanya sibuk berkeluh- kesah,
terpaku dengan berita televisi yang telah direkayasa,
seolah para pembela negeri lah yang salah.
Musuhpun puas dan tertawa gembira,
karena kita berputus asa,
dan kalah.

III
Kekasih,
Dalam  kehinaan akhir zaman ini,
Para pencintamu tak lagi percaya pada kebenaran Ilahi.
Tentang sebuah transaksi yang bisa melepaskan mereka dari kepedihan insani,
dengan  menjual diri pada-Mu memenuhi  panggilan menuju  sebuah pengorbanan suci.

Tiada lagi Usamah dan Jakfar dengan kerinduan berlari menyongsong ratusan sayatan mata pedang.
Menggetarkan hati musuh-musuh Tuhan dengan takbir dan tasbih yang berkumandang,
Renggut sanggurdi kuda perang, walaupun ratusan ribu musuh menghadang.
Tinggallah mereka yang sibuk habiskan masa muda dengan berdendang,
dan tak peduli dengan kehinaan dan kehancuran yang datang.
Bagaikan buru nuri yang manjang didalam kandang.

IV
Kekasih...
Puluhan tahun daku mengembara ke berbagai negeri,
tuk buktikan kerinduan pada kesyahidan sebagai pengorbanan suci,
dihari ini,darah harumku mengalir dibawah senyuman malaikat yang memberkati,
dan dari ketinggian Jannatul Ma'wa dengan tak sabar telah menunggu tujupuluh bidadari.

Inilah bukti,
sebuah janji Ilahi yang yang tak pernah berubah dalam gempita zaman sejak datangnya sang Nabi.
Tentang pengorbanan suci yang hantarkan kejayaan Kordova dan Penaklukan Romawi.
Bahkan...Padamkan Api abadi di negeri Parsi.
sebuah keindahan dalam Ridho Ilahi.

V
Kekasih...
Kurindukan pena-pena para pemuda di zaman ini akan mengalir bagaikan sungai darah.
Yang mampu tegakkan kepala dengan gagah mengusung bendera,
bendera-Mu, yang dengannya tertoreh tinta emas sejarah,
dan cahaya-Mu pun bersemu merah.

Kurindukan mereka gigih menjadi pejuang-pejuang keluarga yang berpeluh dalam nafkah,
susuri hutan lebat dan lembah-lebah untuk mencetaknya menjadi sawah-sawah,
dan dari tanah yang subur tumbuh bulir-bulir padi yang membawa berkah.
agar tegak harga diri dari-Nya yang Maha Pemurah.

VI
Kurindukan semangat-semangat muda yang tekun menggali kebenaran Ilahi yang tersebunyi di alam,
Bagaikan bersinarnya Ibnu Sina, Ibnu Rusd, Imam Al-Ghazali di masa silam.
Bangun meratap pada-Mu di waktu malam,
dan tekun membuka kalam.

Aku  pun merindukan  mereka yang  menjadi saudagar yang berdiri atas iman.
Guru-guru yang tebarkan ilmu pada murid bagaikan mekarnya bunga ditaman.
Kalaulah itu ada, niscaya kejayaan perlahan akan pulih di penghujung zaman.
Bagaikan bau bunga mekar yang menyebarkan  harumnya  jauh dari halaman.

VII
Kekasih..,
nafasku perlahan melemah namun mengapa dada ini begitu lega,
Kulihat Lazuardi berwarna-warni melengkung di sudut cakrawala,
dan alam  bernyanyi  bagaikan  kidung Daud  yang  begitu indah,
iringi kepergianku tinggalkan pedihnya dunia,
kekasih, hamba pasrah.


Inderalaya, 11/1/11
Al Faqir

Hamdi Akhsan.
Posted by Marchsada
Tag :
KOMPILASI PANTUN MALAM 2011-1 (Pantun Tahun Baru, Pantun Malam, Pantun Religi)


Selamat tahun baru yang mewah ya,disini kami menderita

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN MALAM TAHUN BARU.


Sekerat ragi mari taburkan,
jadilah tapai simpan dibilik.
Selamat bagi yang merayakan,
moga ke depan kan lebih baik.

Sarang burung jangan rusakkan,
supaya alam bisa lestari.
Orang beruntung pasti renungkan,
salah yang sudah tak diulangi.

Hendak berduri,durilah buah,
tetapi isi tetap gunakan.
Hendak cari,carilah dunia,
tapi akherat jangan lupakan.

PANTUN AKHIR MALAM (2/1/11)
Jangan dibuang si buah pauh,
getahnya memang akan melekat.
Jangan mengenang dia yang jauh,
sayangi saja yang dekat-dekat.

Rasa ngilu biarlah ngilu,
obati saja kalau musibah.
Masa yang lalu biar berlalu,
apa didepan jalani tabah.

Hendak gugur,gugurlah mangga,
jangan menimpa nyiur setandan.
hendak tidur,tidurlah mata,
jangan dibawa sedu dan sedan.


PANTUN PEMBAWA ACARA NIKAH.2-1-11.
Seikat kembang mari haturkan,
pada pengiring putri zuriyat.
Selamat datang kami ucapkan,
pada hadirin serta hadirat.

Mari dijaga bunga seikat,
tegakkan ia diapit bilah.
Mari kita mintakan berkat,
mulai acara dengan Bismillah.

Merona bunga indah cemerlang,
mawar harum berwarna merah.
Karena siang sudah menjelang,
kita lanjutkan lagi acara.

PANTUN RELIGI PAGI 2-1-11.
Pelepah kelapa itu sendayang,
lidinya dibuat tusuk gigi.
Supaya Allah selalu sayang,
ibadah wajib buat mumpuni.

Kalau sendahyang jatuh terhentak,
patah lidinya jadi karena.
Kalau yang wajib sudahlah tegak,
tambahkan pula ibadah sunah.

Untuk sapu diambil lidi,
bersih dan raut buang serabut.
Untuk bekal dihari nanti,
ketika maut datang menjemput.

PANTUN  TAHUN BARU.1-1-11.
Karena asyik ke bina ria,
banyaklah orang bekerja telat.
Karena asyik bergadang ria,
banyaklah orang tertinggal sholat.

di taman mini naik kereta,
ceria hati memandang dekat.
Kasihan juga sahabat kita,
cara awali catatan malaikat.

Hendak benang,benang dibeli,
jangan lupakan bentuk jahitan.
Hendak senang,senanglah diri,
jangan entengkan perintah Tuhan.

Palembang,3/01-2011
Al Faqir


Hamdi Akhsan

Petesan meletus sakit telinga
Karena menyambut tahun baru
Bagi yg cinta pada agama
Tak peduli dengan tahun baru

...Kebiaasaan orang Barat jangan ditiru
Tahun baru sdh lama berlalu
Kita tingkatkan amal tiap waktu
Jangan lah dibuang detik umurmu

Indah berteman krn Allah
Reseki datang melimpah ruah
Hidup penuh dalam berkah
Karena menjaga syari'at Allah

Puji syukur pd Tuhanku
Masih ramai yg patuh pd perintah-Nya
Ya Allah tetapkan hamba bersama-Mu
Merasa damai dimana saja.
 
mangga mengkal dlm lemari
untuk dimakan disore hari
hendak sesal, sesallah diri
asal jangan diulang lagi
 (Pantun Nasehat, Pantun Pengumuman, Pantun Lelah,Pantun Hari Ibu,dll)

Binatangpun bisa berbagi kok

Oleh
Hamdi Akhsan

PANTUN PAGI.(15/12/2010)
Layulah sudah bunga ditaman,
kelopak jatuh tangkainya kering.
Dua senjata orang beriman,
sabar dan syukur jalan seiring.

Berjalan pagi ke bukit naga,
menjelang siang pulanglah balik.
Rezeki dicari iman dijaga,
itulah cara hidup yang baik.

hendak pagi,pagilah surya,
menjelang pagi fajar berlalu.
Hendak cari,carilah nafkah,
yang halal pasti cari dahulu.

PANTUN TENGAH MALAM (15/12/2010)

Hendak renang,renanglah pagi,
pastilah oto kan tergerakkan.
Hendak senang,senanglah diri,
pastilah kelak dipertanggungjawabkan.

Mentari redup cerah berakhir,
tak lama angin kencang bergulung.
Jalani hidup bagai musafir,
lama merantau rindukan kampung.

Orang ogan pergi berhuma,
batang ditebang semak ditebas,
semoga umur kan dapat rahmah,
ketika kelak berhenti nafas.

PANTUN PENGUMUMAN. (15/12-2010)
Serumpun sukat tumbuh ditaman,
kerdillah ia dibayang pohon.
Bermohon maaf kepada teman,
kiriman anda belum direspon.

Dihembus angin daun bergetar,
gugurlah ia menimpa jala.
Bukan tak ingin beri komentar,
tetapi kerja sedang menggila.

Hendak jual,juallah bakwan,
janganlah lupa hidangan bakmi.
Hendak kesal,kesallah kawan,
janganlah putus silaturahmi.

PANTUN KAMIS 10 MUHARRAM.(16/12-2010)
Buah kuwini diperam mengkal,
setelah masak manis berair.
Hari ini hari yang sakral,
jagalah lidah perbanyak zikir.

Buat tempoyak durian dikumpul,
tempoyak diawet banyak garamnya.
Perbanyak sholawat kepada Rasul,
sholawat juga untuk keluarganya.

Garam diberi pengganti ragi,
disimpan lama tiada berkarat.
Moga diberi bimbingan Ilahi,
Selamat dunia selamat akherat.

PANTUN JUMAT MALAM (17/12/2010)
Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

PANTUN LELAH (18/12/2010)
Randu dihuma rubuhlah sudah,
batang tendikat tinggallah satu.
Rindukan anak rindukan ibunda,
jadi semangat jadi pemicu.

Pohon mangga tiada sendahyang,
berat buahnya batangpun roboh.
Bermohon moga Allah kan sayang,
hidup mulia mati di Ridho.

Hendak gugur,gugurlah nangka,
jangan menghentak dahan keluih.
Hendak tidur,tidurlah mata,
lupakan sejenak jasad yang letih.

PANTUN SABTU (18/12/2010).
Tahunpun sudah akan berganti,
musim penghujan belum berakhir.
Bermohon hidup kan dirahmati,
Dunia sampai yaumil akhir.

Tertimpa ara si batang duku,
dilanda badai bercampur guntur.
Tanpa terasa waktu berlalu,
usia tua kulit mengendur.

Hujan kemarau silih berganti,
musim hujan banjirpun datang.
selama hidup selalu terjadi.
susah senang dipergilirkan.

PANTUN-PANTUN MENJELANG HARI IBU.(19/12/2010)
Sungai Sekanak meluap sudah,
airpun masuk ke kediaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Hujan melanda sawah binasa,
petani sedih padinya mati.
Doa ibunda jadi pusaka,
jalani hidup yang diberkati.

Hendak beli,belilah pauh,
mintalah selalu yang baik saja.
Hendak pergi,pergilah jauh,
mintalah selalu doa ibunda.

PANTUN PAGI (21/12-2010)
Daun pepaya rasanya pahit,
dipakai orang sebagai obat.
Hidup jalannya sehat dan sakit,
Bila bersalah banyak bertaubat.

Daun beluntas pengharum badan,
diracik orang menjadi urap.
Hidup yang pintas mari tinggalkan,
niscaya iman semakin mantap.

Hendak kunci,kuncilah peti,
tetap simpankan diwaktu malam.
Hendak cari,carilah rezeki,
tetap pisahkan yang halal haram.

PANTUN HARI IBU.(22/12/2010)
Hendak tumbang,tumbanglah ara,
jangan menimpa batang kemumu.
Hendak pulang, pulanglah segera,
ibunda rindu tatap wajahmu.

Kandang yang kuat memakai bilah,
tak hilang jatuh buah ditaman.
Kasih anak sepanjang galah,
kasih ibu sepanjang zaman.

Buah mangga cuma sedikit,
jatuh setumpus isinya tiga.
Doa ibunda membelah langit,
restu ibu berbuah surga.

PANTUN NASEHAT (23/12/2010)
Kepodang bernyanyi dikala petang,
membawa pulang setangkai padi.
Timbang dan pilih secara matang,
supaya sesal tidak terjadi.

Anak penjalu hinggap didahan,
mencari makan itu karena.
Fikir dahulu sebelum putuskan,
sesal kemudian tiada berguna.

Hendak lurus,luruslah angin,
tetap menabrak dinding batako.
Hendak putus,putuskan ingin,
tetaplah ingat dengan resiko.

Inderalaya, 3 Januari 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan



Oleh
Hamdi Akhsan

Ijtima Jamaah Tabligh, datang dengan biaya sendiri,rapi,teratur,disiplin. karena Iman.

PENGANTAR
Rangkaian ketiga dari syair-syair Tauhidullah adalah Ma'iyyatullah (Kesertaan Allah). Disarikan dari ayat-ayat suci Al Quran dan hadits qudsi tentang kesertaan Allah. Moga diampuni atas kekeliruan dan manfaat untuk yang membaca dan menulisnya. Amien! 

I
Begitulah Abubakar As-Siddiq....
Seorang pencinta yang khawatir amarah dan pedang terhunus mendekat,
ia cemaskan sang hamba pilihan akan  dihinakan  oleh  para pembenci yang sesat,
Sang hamba pilihan berkata dengan wajah tenang dan memancarkan berkat,,
"jangan bersedih sesungguhnya kita dilindungi para tentara malaikat".

Percayalah,
"Kekuatan-Nya" yang Maha dasyat tidak kan mampu dihalangi sehebat apapun badai.
Tentara-Nya yang diturunkan mampu menyapu gunung, lembah, dan pantai.
Membuat kesombongan firaun dan Namruz yang sombong jadi terkulai,
dan menggelepar bagai daun sehelai.

II
Kekasih...
Engkau tahu gerak sebutir debu dalam gelapnya semesta raya,
atau getaran elektron dibahagian bumi terdalam sana,
setiap tasbih tetesan darah,
dan desah zikir pengembara,
yang ingin serta dalam cinta.

Dalam qalbu yang terdalam,
seorang pencinta-Mu dengan pilu bergumam,
Dimanakah Engkau wahai kekasih?Pemilik semesta Alam,
tatkala raungan pilu muncul di tengah malam,
ditengah  heningnya kelam,
menghujam dalam.

III
Tatkala kesertaan-Nya telah menjadi sebuah niscaya,
Milyaran manusia bumi teperdaya,
dalam sekaratnya budaya,
ciptaan manusia.

Kekasih,
Getaran dedaunan menyebut asma-Mu telah semakin lirih,
dikalahkan polusi bunyi teknologi canggih,
tiada jeda,manusia berlomba sedan jiwa merintih,
tak sadar,tulangpun memutih.

IV
Kesertaan-Mu dalam setiap langkah,
memberi semangat bagi para pencinta disebuah masa,
memicu ribuan kilometer jejak langkah para pengembara cinta,
Sebuah kesertaan yang mengharukan Qalbu dalam dada, mencerahkan dunia.

Inderalaya, 2-1-11
Al Faqir


Hamdi Akhsan


Dalam perang-pun ingat pada Allah



Oleh
Hamdi Akhsan

I
Seekor burung hantu  tersesat ditengah gelapnya  malam,
Tanpa sadar ia telah terbang jauh di rimba semakin dalam,
Matanya memandang asing ke rimba yang kini menghitam,
Rumahny a terbakar tinggalkan kayu hangus  yang seram.

Hutan yang hilang
II
Disudut sana, seekor rusa betina menangis ratapi pasangannya yang hangus terbakar,
musnahlah sudah harapan bersama layunya bunga-bunga mekar,
bahkan harumnya udara rimba telah bertukar,
dan hewanpun menggelepar,
terkapar.

Rimba hilang!
Berganti indahnya pandang.
Kini pohon sawit telah gantikan semua batang,
Tiada lagi tempat monyet menggelayut ketika menjelang petang,
semua keseimbangan telah musnah dan bencana tiba karena hukum alam terguncang.

kemana lagi harus pergi
III
Generasi baru hanya mendengar dongeng rimba,
bagaikan zaman  ini orang  berkisah  tentang naga,
Atau tentang Sang Raja Hutan yang  telah dikudeta,
Sehingga ke  kebun  binatang istananya harus  pindah.

Inilah kerakusan, dan bencanapun berdatangan tanpa jeda,
Banjir datang saat penghujan,hutan terbakar saat kemarau tiba,
Tentara  Ilahi  berupa  badaipun menyapu bumi habisi apa yang ada,
Gunung meletus,gempa dan tsunami melanda negeri,namun tak sadar juga.

IV
Berita masih memuat banyaknya bayi yang dibuang karena  keputusasaan ,
Pencuri Mangga  yang  dihukum  berat  karena tak  punya  sogokan,
Penerimaan pegawai yang menyuap dengan uang ratus jutaan,
serta orang-orang baik dan amanah yang segera disingkirkan.

Bencana terus datang, tapi keserakahan tiada berhenti,
Korupsi dan pengkhianatan dimanapun menjadi-jadi,
Sungguh takut pada Tuhan  dan iman telah mati,
tinggal tunggu hari, bencana kan datang lagi.

V
Pelita kecil didalam dada generasi baru pun semakin padam,
dan zaman gelap akan mencengkram,
kami diam,
walaupun cahaya-Mu semakin kelam,
Dengan kasih-Mu ampuni kami wahai Penguasa alam.

Inderalaya, 19/12/2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan

Raja rimba yang dikudeta manusia
 
Dapat kerja,harus dg suapan,

Itulah p0tret dunia kerja zaman skrg tuan,

Bgaimana bngsa kan maju seperti negri paman sam tuan,
...
Bila kbiasaan itu ttp dpertahankan
 
hati terguncang remuk redam,
jemari mengepal getar menggeram,
mungkinkah cahaya hati telah padam,
melukis dikanvas sejarah yang kelam,
 
 
Dahulu kala Sriwijaya nama nya
Kerajaan besar di nusantara
Melanglang buana sampai ke Campa
Harum namanya di catat sejarah

...Kini semua tinggal kenangan
Peninggalan sejarah banyak yang diabaikan
Bahkan di jadikan barang dagangan
Oleh mereka yang haus kekayaan

Nusantara dahulu sangat terkenal
Negeri makmur di katulistiwa
Alam nya indah gemah ripah
Penduduk nya baik dan ramah tamah

Sekarang cerita beralih sudah
Tanah nya gersang bencana datang
Hutan belantara banyak di tebang
Kerana ambisi demi menumpuk uang

Belum lagi masalah budaya
Sudah pula berangsung punah
Demi modernisasi alasan klasik nya
Sehingga lupa petatah petitih lama

Demikian pula penyelenggara negara
Senang nya hanya bicara dan foya2
Lupa janji dan lupa akan sumpah
Apalagi dengan amanah yang diterimanya

Inilah gambaran negeri ku kini
Banyak pencoleng yang memakai dasi
Selalu saja demi rakyat dan bangsa ini
Padahal dia lah Raja nya Korupsi
 
Alhamdulillah kita masih bisa bersuara
Meskipun tidak ada yg menanggapinya
Terhibur hati bersama do'a
Semoga ada perobahan selanjutnya
 
Kanapa dibiarkan..
Wahai Wali negeri dan pemuda kampung
Kenapa dibiarkan penguasa menjarah negri kalian
Apakah krn mulut sudah disumbat dengan sedikt uang
Tak ada lagi yg berani menentang

...Kini segalanya sudah hilang
Tinggal tanah gersang ditumbuhi lalang
Janganlah mengeluh bila bencana datang
Karena kalian terbelalak mata dengan sedikit uang
 
Kerusakan telah merata,
semua dapat bagian rata,
tak guna lagi berkata-kata,
karena dianggap maota.


Sebenarnya salah kita semua
Karena pada lari kekota
Lupa harta warisan didesa
Beruntunglah sikaya yg berkuasa


Rakyat kecil tak bisa apa-apa
...Jadi kuli dimana-mana
Yang berkuasa dan kaya
Terlena dengan kehidupan yg sementara
Hanya do'a pada yg Maha Kuasa
Semoga ada yg kembali kedesa
Membangun negeri bisa berjaya



              
               Oleh
               Hamdi Akhsan.

I
Terdengar berita ada yang istighosah bola,
ternyata didoakan malah jadi kalah,
mengapa?

Ada yang berkata,
karena Tuhan marah,
"Kalian sudah kuberi otak, kaki, fasilitas segalanya,
masak untuk masukkan gol saja pada-Ku masih  minta!
itu makhluk macam apa?
dasar!.

II
Bener juga ya!
Kalau bola ada kaitan dengan agama,
mengapa bukan Arab Saudi, India, Israel, dan Vatikan yang juara,
Bahkan yang Juara jelas-jelas Atheis seperti Uni Sovyet dan korea utara,
itulah kalau bola dibuat untuk mendongkrak citra.
Dasar!

III
Seorang tukang becak mendengus,
keluar kata-kata ketus,
bola saja kalian nggak bisa urus,
gimana mau urus negara besar akan becus?
dasar!

III
Wah,banyak laser saat main di malaysia,
setelah diusut-usut kebelakang ternyata,
duluan kita yang pakai saat mereka main di jakarta,
tapi koran-koran dan teve menutup mata,
dasar!

IV
Gaji PNS baru sudah jutaan,
kalau dihitung dengan uang orang,
sama dengan ribuan,
memang angka besar supaya senang,
tapi isinya seperti kepala udang,
besar cangkang.
dasar!
V
Khutbah jumat 15 menit ngantuk,
nonton bolan 90 menit semangat tetap ngamuk,
kuliah 90 menit suntuk,
pesta 200 menit sibuk,
dasar!

VI
Pabrik pesawat ditutup,
pabrik lumpur sidoarjo  meletup,
dan cahaya agama di negeri tercinta pun redup,
dasar!


HA
Bener Nggak ya?
 
Saat jumpa sama berdasi mukanya ramah
buat ku si kaki lima maunya marah
katanya sih harta melimpah ruah
beli peniti di lapak ku maunya murah
bertanya, sama kah warna darah
...masihkah sama-sama merah...?
apakah aku yang paraah..
 
emangnya gua pikirin,
narik karcis lu orang miskin,
setelah duit gua kantongin,
Pol PP pasti gue sebarin....dasar
 
bapak dan ibu yg bersepatu mengkilat
serasi nian dengan perut seksi bulat
telah lelah kami dan pasukanmu bergulat
walau kami banyak warisan silat
kami hanya cari selamat
...eh , pak bagaimana kabarnya si ambalat
jangan urusi dulu kami PKL melarat
dasar konglomerat !
 
Sungguh gila pemain bola
Satu bola di kejar bersama
Sudah dapat dijauhkan segera
...Kalau jauh dikejar pula.
Dasar!

Gaji PNS sepertinya besar
Awal bulan tandatangani daftar
Gaji diterima dengan datar
Banyak potongan harus dibayar
Sisa uangnya paling dua lembar
dasar!


       (Bagian ke dua : Mahabbatullah)
      
       Oleh
       Hamdi Akhsan


I
Betapa ingin aku mencintai-Mu bagaikan gemetarnya jari ditiap nada seruling bambu,
atau desiran badai menyapu pasir gurun selama ribuan tahun berlalu,
Tiada saksi dan tiada bekas, hanya ada waktu yang membisu,
sedang nyanyianku sumbang, parau dan pilu,
kekasih...hamba rindu.

Betapa ingin aku mencintai-Mu bagaikan ombak menderu bertemu pantai,
atau bagaikan usapan embun dihelai daun yang membelai,
atau derunya ombak samudera menerpa pantai,
Kekasih...hamba rindu.

Kekasih...
Betapa ingin aku mencintai-Mu  bagai bunda Musa menahan pedih kala hanyutkan putra tercinta demi kehidupan,
atau tegaknya cinta Halimatus Syakdiah pada-Mu dalam minyak membara yang menyejukkan,
atau padamnya api namrudz yang membakar Ibrahim dalam ketegaran,
kekasih...hamba rindu.

II
Betapa mempesona kidung Daud atas nama cinta,
harumnya darah Imam Husein yang syahid di padang karbala,
Lelapnya tidur Ashabul Kahfi dalam lembut dan indahnya belaian cinta.
serta Airmata rindu Rabiatul adawiyah yang tersedu dalam kerinduan yang membara,
Kekasih...hamba rindu.

Cinta-Mu telah membakar pasukan Tarikh bin Ziad seberangi  samudera ganas taklukkan eropa,
Menggigilkan jasad Zainal Abidin As-Sajjad dalam munajad yang menggetarkan angkasa,
Atau bagaikan cinta Laksamana Ceng Ho arungi tujuh benua dan tujuh samudera,
Rindu yang membakar api cinta Al-Bara bin Malik  taklukkan Kisra di Persia.
Bak kidung  Hassan bin Sabbit yang wujud dalam sholawat badariah,
kekasih...hamba rindu.

III
Tatkala kutatap bintang-bintang diujung Jagat raya nan jauh bertasbih pada-Mu,
hamba tangisi kekerdilan dan ketaksyukuran diri atas nikmat-Mu,
Wahai, bagaimana akan kudapatkan cinta-Mu,
diriku tak berharga sebutir debu,
Kekasih...hamba rindu.

Ditengah heningnya fajar,
ada bibir tak henti beristighfar,
tadahkan tangis ke langit dengan gemetar,
sambil memohon Ridho pada-Nya yang Maha Ghoffar.
Kekasih...hamba Rindu.

Inderalaya, 29 Desember 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan



      Oleh
      Hamdi Akhsan

      PENGANTAR
      Tahun 2010 Miladiah akan berakhir beberapa hari lagi. Banyak teman-teman yang ingin dituliskan syair renungan akhir tahun. Berikut renungan akhir tahun, moga manfaat untuk diri sendiri dan yang merasakan manfaat darinya. Bagi yang kurang berkenan mohon maaf dan silahkan membuat karya yang lebih baik. Terima kasih

Ya Allah terimalah taubatku atas dosa di tahun ini
I
Bismillah  awal  pembuka  kata,
hanya bersyair yang hamba bisa,
ingin merubah hamba tak kuasa,
melalui syair berbagi rasa.

Tahunpun akan berganti masa,
ada yang lahir ada binasa,
didalam hidup tersimpan asa,
diberi ampunan segala dosa.

Sedih dan senang sudah dirasa,
terkadang mudah terkadang susah,
kadang berkumpul kadang berpisah,
itulah taqdir sepanjang masa.

II
Waktu berlalu bagaikan kilat,
tahun duaribu sepuluh kan segera lewat,
mari renungkan apa dibuat,
yang baik-baik atau yang jahat.

Kalaulah jahat sudah dibuat,
mari bersegera kita bertaubat,
banyak istighfar menjadi obat,
supaya kelak bisa selamat.

Taubatlah diri selagi sempat,
jangan menunggu datang sekarat,
supaya kelak dikubur tempat,
diampuni-Nya dan dapat rahmat.

III
Mari sahabat kita renungkan,
segala laku dipertanggungjawabkan,
segala amal kan dicatatkan,
baik dan jahat kan dibalaskan.

Mari ditengok yang diajarkan,
hidup dan mati Allah tentukan,
kapan datangnya tak dipastikan,
sebagai hamba kita siapkan.

Ada yang muda yang didulukan,
yang tua juga tak dipantangkan,
siapapun dia kan dimatikan,
tak ada makhluk yang terlewatkan.

IV
Madah pertama tentang ibadah,
wajib dan sunnah sudah senada,
ataukah  masih  sering  tergoda,
sholat yang lalai pun masih ada.

Kalau sholat ditinggal tega,
karena merasa sehatnya raga,
maut kan datang tanpa diduga,
malaikat maut tak bisa laga.

Diakherat kelak akan dahaga,
bagi yang maksiat merasa bangga,
ataupun sibuk bermegah-megah,
seolah umur tiada berhingga.

V
Kalaulah sholat pun belum tegak,
tentulah iman masihlah retak,
ketika maut datang menyentak,
barulah sesal datang menyentak.

Kalaulah sempurna sholatnya agak
baca alquran sudah tergerak,
zikir dilatih walaupun serak,
pastilah hati jadi semarak.

Kebiasaan rutin perlu diletak,
supaya iman tak makin retak,
kena musibah tidak tersentak,
kepada Allah tidak memberontak.

VI
Madah kedua tentang rezeki,
yang dibawa pulang tuk anak istri,
sudahkan ia engkau zakati,
orang yang berhak telah diberi.

Rezeki didapat kan ditanyai,
untuk manfaa dan datang dari
pabila benar kan ditambahi,
pabila salah tak diberkati.

Ditahun depan kita rezrki dicari,
tapi  tetaplah berhati-hati,
dicari berkat sudahlah pasti,
membantu kita dikubur nanti.

VII
Madah ketiga tentang turunan,
sudahkan amanah kita tunaikan,
sholat dan agama kita didikkan,
akhlaq yang baik kita contohkan.

Anak kan bisa membuat nyaman,
kalau dijaga amanat dengan ,
bisalah pula menjadi musuhan,
pastilah keluarga tak pernah aman.

Para sahabat mari renungkan,
harta turunan dipertanggungjawabkan,
kalaulah baik kan menyelamatkan,
kalaulah salah kan menyengsarakan.

VIII
Tahun sekarang akan berganti,
dosa dan salah mari sesali,
amal yang baik mari tambahi,
ibadah pada Allah ditelateni.

Usia kita tak ditambahi,
kerut diwajah makin terpatri,
tulang-tulangpun mulai nyeri,
maut kan datang sebentar lagi.

Pabila belum bertaubat diri,
pastilah selalu resahnya diri,
gelisah jiwa petang dan pagi,
rahmat ilahi tak dirasai.

IX
Godaan dunia semakin hebat,
Tipuan syaitan semakin dahsyat,
hiburan ada disegala tempat,
tinggal terserah yang mau dibuat.

Nikmatnya nafsu hanya sesaat,
bila tak untung menjadi laknat,
badan sekarat jiwa tersesat,
Setelah mati  dihukum berat.

Kalaulah jiwa masih berkarat,
marilah perlahan kita bertaubat,
sebelum sesal datang terlambat,
tak guna lagi bila di akherat.

X
Nasehat ini untuk sendiri,
bila manfaat silah renungi,
agar tak buruk nasibnya diri,
menghadap Allah diakhir nanti.

Betapa banyak pelajaran dari,
masa dahulu dizaman bari,
tentang umat yang sombong diri,
atau mereka tuhankan materi.

Wahai sahabat seluruh negeri,
krlak dikubur kita sendiri,
diancam malaikat tampilnya ngeri,
membawa gada berhias duri.

XI
Kalaulah anak belum terarah,
mari dididik jangan dimarah,
apalagi  melotot mata memerah,
ataupun dipukul sampai berdarah.

Sifat yang kasar tak bikin jera,
apalah lagi sampai menyerah,
gunakan selalu yang benar cara,
agar kebaikan dapat tercurah.

Jangan dididik seperti kera,
sampaikan nasehat dengan gembira,
jangan dibuat anak sengsara,
karena dendamnya akan membara.

XII
Para sahabat hamba beriman,
didiklah diri menjadi aman,
amal ibadah membuat nyaman,
harumnya bagai bunga ditaman.

Walaupun berat tantangan zaman,
sedikit juga yang baik teman,
hadapi semua dengan senyuman,
seperti disebut Tuhan berfirman.

Baiki keluarga dan kediaman,
betah dirumah buatlah tuman,
mencari rezeki dibuat nyaman,
supaya mati didalam iman.

XIII
Tak perlu kita banyak meradang,
pabila enteng orang memandang,
atau sampaikan kata yang sumbang,
semua kelak pasti ditimbang.

Hidup yang benar tak perlu bimbang,
walaupun banyak kata yang sumbang,
karena harta hanyalah lambang,

Waktu berlalu bagaikan pedang,
sebentar lagi maut menghadang,
tak perlu pinta tak perlu undang,
lambat dan cepat pasti kan datang.

XIV
Madah ke empat bicara kubur,
tempat yang sempit cacing bertabur,
suara malaikat keras menguntur,
mau disesal sudah terlanjur.

Tersebut dalam hadits yang ma'tsur,
lama dikubur tak bisa ukur,
orang beriman ada penghibur,
sungguh derita bagi yang kufur.

Nasehat lama indah dan luhur,
bicara tangis dipintu kubur,
sesal yang panjang sambil menekur,
airmatapun deras mencucur.

Tuhan...berilah ayahku rezeki untuk beli baju baru buatku tahun depan

VX
Risalah ini akan berakhir,
tahun kedepan mari difikir,
perbanyak ibadah dan juga zikir,
agar bahagia di hari akhir.

Mari jauhkan sifat yang kikir,
amal yang baik mari diukir,
sifat yang buruk mari diafkir,
penuhlah buku malaikat nakir.

Rezeki yang halal mohon mengalir,
infaq dan zakat silah digilir,
jauhi ramal dan juga sihir,
supaya indah sampai terakhir.

XVI
Diakhir syair  tangan tadahkan,
bermohon ampun kepada Tuhan,
diberi rahmat ditahun depan,
semangat baru kan ditampilkan.

Apa yang ada mari syukurkan,
mencari rezeki lebih giatkan,
silaturahmi mari eratkan,
sanak keluarga kita sambungkan.

Munajad doa mari lebihkan,
bermohon juga tuk dikuatkan,
supaya jalan kan dilapangkan,
dunia akherat Dia ridhokan.

Inderalaya, 27 November 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan
Ya Allah,tunjuki hamba jalan yang lebih baik di tahun depan
 
hari sdh berganti hari
bulan pula berganti bulan
jalani hidup silih berganti
rambut memutih tumbuhlah uban ..

...sayang disayang sribu sayang
umur banyak hanya terbuang
orang banyak mengejar uang
lupa diri tidak sembahyang ..

mujur diraih tak kira malang
asalkan jadi orang beruang
didepan mata harta terbayang
hidup hanya bersenang senang

wahai binasalah badan sungguh binasa
lupa kepada Sang Pencipta
akhirat ditukar dengan dunia
tak terlintas untuk meraih KASIHNYA ..

Dunia duturuti sungguh celaka
habislah umur tak tersisa
sengsara menahan siksa neraka
naudzubillah segeralah menuju ampunanNYA ..

Pak Hamdi sy selalu bertrimakasih
atas nasihat , asuh dan asih
smoga dibalas oleh Sang Pengasih
selamat tahun baru masehi berjumpa lagi ...
 
Salah melihat hatipun ragu.
Jalan terhalang curah hujan.
Setelah nikmat setahun berlalu.
Kedepan terbentang anugerah Tuhan.

...Jalan lurus terbentang membujur.
Biar tercurah semua nikmat.
Hidup harus selalu bersyukur.
Agar berkah dunia akhirat.


terima kasih yunda ucapkan
atas syair yang dinda kirimkan
semakin menambah rasa keimanan
yang setahun ini banyak cobaan

...tahun 2010 terlalu banyak kesibukan
sehingga amal ibadah banyak terabaikan
semoga tahun depan iman dapat ditingkatkan
supaya tergolong orang yang dimuliakan
 
Asalamualikum mulai di sampaikan.
Kepada bapak ahma iksan yg buniman.
Maksud hati serta tujuan.
Mengarang syair untuk di sampaikan.

...Kesalahn tahun 2010 ini di maapkan.
Jika banyak kata kejanggalan.
Baik yg hilap atau kesalahan.
Karena bukan di sengajakan.


kalau ada sepotong papan
hendak menampal dinding yg cabik
Insyaallah tahun depan
Kehidupan kita akan lebih baik


       (Bagian pertama)

       Oleh
       Hamdi Akhsan

I
Dalam gelapnya malam seorang hamba berbisik sendu,
Kekasih...betapa ingin hamba melihat wajah-Mu,
yang kurindu disepanjang perjalanan Mujahadahku,
yang karena rindu ini hamba mengembara arungi samudera dan daki tajamnya gunung batu,
Dan airmataku mengalir bagaikan sungai darah dalam kerinduan nan bisu.
Kekasih...hamba rindu.

Dalam kerinduan yang hebat,
tiba-tiba ada bisikan yang begitu dalam menyengat,
Hentakkan kesadaran bahwa rindunya masuki jalan yang sesat,
dan mengalir deras jawaban atas  kerinduan melalui rangkaian ayat-ayat.

Wahai pencinta!Ingatkah engkau bahwa kerinduanmu bagaikan rindunya Musa,
Yang mendaki gunung sinai untuk melihat wajah-Ku yang ia cinta,
Tapi, dalam kefanaanmu sebagai makhluk yang nista,
baru terkena cahaya-Ku gunung sudah terbelah.

II
Ingatlah juga perjalanan Ibrahim Sang Khalil yang beruntung ,*
Tatkala ia  ingin melihat Allah dalam wujud-Nya Yang Maha Agung
Disuruh  memisahkan cincangan burung tubuh  di empat puncak gunung,
kembalilah mereka secara utuh sambil bertasbih kepada Allah melalui kicauan dan senandung.

Wahai hamba,
Bukankah telah cukup bagimu cara untuk bermusyahadah,
Alquran telah memberikan pedoman dan rambu-rambu arah,
Bahkan dalam firman-Nya yang suci  dan agung  Ia telah berkata,
Sesungguhnya Aku dekat, lebih dekat dari urat leher tempat mengalir darah,

III
Wahai para pencinta Ilahi yang tak pernah menyerah,
engkau dapat melihat-Ku disetiap tetesan embun yang mengalir di pagi buta,
engkau dapat menemukan kasih sayang-Ku di lembutnya tangan ibunda yang memeluk bayi yang tiada daya,
engkaupun bisa menemukan-Ku dimata anak yatim piatu yang hidup terlunta dan teraniaya.
Itulah Musyahadah.

Musyahadah...
adalah kasyafnya mata seorang hamba dengan keagungan yang Indah,
Mengiggil tubuh yang fana menatap bintang dan renungkan keindahan jagat raya,
dan di setiap ciptaan ada indah dan sempurnanya keagungan dan ketinggian Sang Pencipta.

Musyahadah bukanlah pencarian mudah bak burung pipit mengambil padi di tengah sawah,
atau didapat seorang hamba tanpa merasakan  perihnya perjalanan mujahadah,
Ia adalah mutiara berharga yang berada jauh didalam samudera terbawah,
yang didapat dengan perjuangan panjang yang pantang menyerah.

IV
Kasyafnya manakah yang sang hamba diinginkan?,
bagaikan Umar Al Faruq yang selamatkan pasukan nun jauh di pegunungan,
atau nampaknya fitnah akhir zaman dalam pandangan Huzaifah hamba pilihan,
Ataukah kasyafnya mata seorang murid yang karena dunia kemudian ia tergoda syaitan.

Sungguh berat, ketika mata hati telah terbuka,
pilihan seorang murid hanyalah Allah suka dan syaitan yang berduka,
Manakala didalam batinnya ada debu kesombongan dan condong pada dunia suka,
maka ia harus bersiap diri untuk digolongkan sebagai  hamba yang celaka.

V
Ilahi yang Maha Tinggi,
kalaulah Musyahadah merupakan pemberian yang Engkau Ridhoi,
Berilah hamba kekuatan untuk menjaga dan meningkatkan keimanan diri,
Tapi...bila akan memberi kedurhakaan dan mengurangi kasihmu yang tiada bertepi,
biarlah hamba-Mu yang lemah dan mengharapkan cinta-Mu tetap seperti keadaan dihari ini.

menjadi sebutir debu ditengah jagat raya rahmat-Mu,
asalkan hamba boleh menangis merindukan-Mu.


Inderalaya, 26 Desember 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan

Gambaran proses terbelahnya bumi

77.

      Oleh
      Hamdi Akhsan

PENGANTAR.
Pasca kematian Dajjal di tangan Nabiyullah Isa AS, masih akan terjadi pertempuran besar dan beberapa peristiwa menjelang kiamatul Kubro terjadi. Berikut narasi syairnya. Moga manfaat!

I
Ba'da subuh di Masjidil Aqsha yang dirahmati,
Isa punmendatangi Dajjal yang didepan pintu mesjid telah menanti,
Dalam tatapan cahaya kenabian Isa yang dipenuhi Iman dan Taqwa pada Ilahi,
Dajjal menggigil lunglai bagaikan garam yang terkena air dan kehilangan seluruh energi.

Saat-saat datangnya kematian sang pendurhaka terbesar sepanjang sejarah telah tiba,
Tujuhpuluh ribu pasukan Yahudi Ashfahan yang setia tak mampu membela.
Dan kematian yang demikian menyakitkan terjadi di gerbang 'Aqabah,
perih,sakit,pilu tatakala meregang nyawa.

II
Pasca nyawa Dajjal meregang dan darahnya semburat,
Tujuhpuluh ribu pasukan pendukungpun dikejar ke segenap penjuru timur dan barat,
Tiada tempat sembunyi, semua terdeteksi kecuali yang bersembunyi di pohon pohon Gharqad,
Sebagaimana ucapan Rasul dalam kitab-kitab hadits yang tak diperdulikan umat.

Datanglah tujuh tahun masa yang rahmati,
hati umat manusia tiada amarah, dendam, iri, dan benci,
Bahkan bisa racun hewan dan tumbuhanpun dicabut-Nya dari bumi,
Sampai-sampai singa yang buaspun kehilangan selera terhadap empuknya buruan sapi.

III
Telah dikatakan dalam kitab-kitab hadits yang dihimpun,
Setelah Kematian Dajjal, Nabiyullah Isa yang mulia tinggal dibumi  empat puluh tahun,
Dan mulailah datang tanda-tanda Qiyamatul Kubro dengan datangnya kejadian yang beruntun,
Datangnya angin dingin berhembus dari Syam mencabut nyawa setiap orang beriman tanpa kecuali seorangpun.

Maka yang tinggal hanyalah mereka yang berjiwa jahat,
Yang hidup bagaikan hewan dan binatang buas dan dibuai fantasi nikmat,
Datanglah syaitan berwujud manusia membebaskan mereka dari syariat yang mengikat,
Maka kemakmuran pun diikuti dengan kehidupan yang mengarahkan segalanya dalam tujuan syahwat.

IV
Dalam suasana peradaban  penuh  kelalaian dan kedurhakaan,
Sangkakala pun ditiup  tanpa ada yang memperdulikan,
Tiada yang sanggup melawan kehendak Tuhan,
maka seluruh nyawapun berguguran.
dan Kiamatpun datang.

sahabatku hamba Tuhan, dengarlah firman-Nya :
“…Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba tiba mereka berdiri menunggu .” (QS. Az Zumar: 68).
 Kemudian dikatakan: “Wahai sekalian manusia, pergilah menuju Rabb kalian.
“Dan tahanlah mereka karena sesungguhnya mereka akan ditanya.” (QS. Ash Shaaffaat: 24).
 Kemudian dikatakan: “Keluarkanlah utusan dari Neraka.” Dikatakan pula: ‘Dari setiap berapa?’ Maka dikatakan, ‘Dari setiap seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan.’
“…Hari yang menjadikan anak anak beruban.” (QS. Al Muzzammil: 17).

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Inderalaya, 26 Desember 2010
al Faqir


Hamdi Akhsan

Syair Armageddon sampai disini, mohon maaf atas silap dan salah. Bagi yang tidak berkenan silahkan membuat yang lebih baik.

Tabrakan benda-benda langit ketika hukum gravitasi semesta dicabut.
membaca catatan ini sungguh bermanfaat
banyak sekali pelajaran yang bisa didapat
semoga syair-syair seperti ini banyak peminat
sehingga banyak pahala yang mengalir kepada pembuat

Posted by Marchsada
SYAIR ARMAGEDDON-III (Antologi Syair-Syair Akhir Zaman)

       Oleh
       Hamdi Akhsan.

Ilustrasi Pulau persembunyian Dajjal seperti pada Hadits Tammin Ad Dari

PENGANTAR
Banyak pertanyaan masuk dan tentang tanda-tanda dari kalangan kaum muslimin menjelang datangnya Armageddon. Berikut dengan keterbatasan ilmu penulis mencoba merangkum beberapa ciri, kalau terlewatkan nanti akan disusulkan di Armageddon-4 (terakhir), moga manfaat!

I
Dalam keadaan umat pencinta Ilahi papa dan terhina,
Kelak akan ada seorang biasa yang datang ke tanah suci-Nya,
Ia didatangi para ulama pilihan yang mampu menangkap ciri padanya,
untuk dibaiat sebagai khilafah guna memimpin  menuju kemuliaan agama-Nya.

Ia takut, berlari menghindar dari Mekkah berlari ke kota Madinatul Munawaroh,
kota yang dijaga tujuh malaikat dengan pedang terhunus yang kokoh,
Namun waktu, kehinaan semakin menjadi ia dicari penguasa bodoh,
Kembali ia ke Mekkah dan pasukan pengejar roboh*

II
Dalam ketiadaan ambisi  sebagaimana demokrasi ia bertaubat,
Para ulama pilihan Ilahi  berdatangan  kepadanya untuk baiat,
Menjadi  pemimpin  sejati  untuk  menyatukan  kekuatan umat,
Tuk menumpas kekuatan Dajjal dan pendukungnya yang jahat.

Tersohor dalam kitabul Fitan tentang  para mujahid  yang  berdatangan segera.
Panji-panji hitam dari  Khurasan* yang menasabkan nama  bukan pada  ayahnya.
Dan  pasukan  kecil dari Mesir  menyeberang dengan pekikan takbir menggema.
Siap untuk  syahid menyambut  belaian tujuhpuluh  bidadari  di Jannatul Ma'wa.

Sungguh kala itu Dajjal bersimaharajalela di setiap rumah,
Sihirnya  membolak-balikkan  iman bagi  mereka yang lemah,
Menghidupkan orang mati membuat orang bodoh terperangah,
dan menurunkan hujan yang membasahi keringnya tanah-tanah.

III

Dajjal akan datang dari suatu tempat antara Syiria dan Irak,
Mulanya ia mengaku nabi dan disambut semarak,
dengan sangat cepatnya ia bergerak,
bagaikan awan berarak.

Dajjal mengembara ke segenap penjuru  menipu manusia,
ia mampu hidupkan orang yang sudah lama tiada,
diberinya roti mereka yang teraniaya,
dan sembuhkan sakit ia kuasa.

IV
Fitnah Dajjal sangatlah berat bagi orang beriman,
Sorga dan neraka bisa ia tampakkan untuk goyahkan iman,
ia belah orang beriman memaksakan pengakuan, tapi kepada Allah Ia nyatakan,
Maka tubuh terbelahnya akan diampuni dan dimasukkan ke surga yang didalamnya taman-taman.

Barangsiapa yang mengakui Dajjal sebagai tuhan, ia turunkan hujan dan ditumbuhkannya tanaman,
Manusia  yang dibangkitkannya dari kematian akan menyatakan menyatakan ia  sebagai Tuhan,
Karena zaman itu manusia semakin jahil tentang agama dan ulama palsu bermunculan,
Maka sihirnya berkembang cepat bagaikan derasnya tetesan air hujan.

V
Dalam masa yang penuh derita, dajjal menjadi penguasa hampir seluruh bumi,
ia berkuasa Empat puluh tahun, empat bulan, atau empatpuluh hari,
Umat beriman yang sedikit berjuang dipimpin Al Mahdi,
dan Masjidil Aqsha tempat mereka berdiri.

Dalam terjepit disegala hal,
Al Masih diturunkan untuk akhiri fitnah Dajjal
Mengajak manusia menyembah Allah Yang Maha Tunggal,
dan Membawa kebaikan dan keberkahan di bumi sebagaimana asal.

Dajjal terbunuh dan pendukungnya takut,
Yahudi Abkhazan bersembunyi dibelakang pohon gorkot**,
Mereka yang bertaubat selamat dari hukuman yang membawa maut,
Maka kemakmuran dan Cahaya agama Ilahi akan bersinar bak mutiara Jabarrut.

Inderalaya, 25 Desember 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan
*  Orang Khurasan (tanah timur yang tinggi) menasabkan diri dengan kampung seperti ; Abdul Qadir Jailani (dari jilan),
    Imam Bukhari (dari Bukhara,dll)
**Pohon berduri yang sekarang sibuk ditanam yahudi israel di tanah jajahan palestina.

Ilustrasi fisik Dajjal
 
Seperti janji Illahi pertempuran dahsyat pasti terjadi.
Perbalahan besar antara kejahatan dan kebaikan di muka bumi.
Dan jelas bagi kita jati diri sejati sang Yahudi.
Tapi kita tetap sibuk membela sang zionis tanpa disadari.

...Tahukah kawan sekalian fesbuk ini milik Yahudi.
Keuntungannya disalurkan untuk danai israel yang dilaknati.
Sebagian untuk beli senjata menembaki warga Palestina tanpa henti.
Atau untuk menggoyahkan aqidah umamat dari cahaya Illahi.

Tapi kekuatan mahadahsyat tak mampu disaingi.
seperti burung ababil yang mejaga tanah suci.
Tangan-tangan Allah bekerja tak dapat dipungkiri.
Pasukan ribuan malaikat akan selalu melindungi.

Duhai ummat janganlah berpecah belah.
Satukan saf sebab kita satu darah.
Janganlah iman di dada jadi goyah.
Menghadapi hari penentuan kita harus istiqomah.

(Guru, aku juge sedang mbuat syair. Judulnye "Syair Mat Suri Bujang Melawan". Belum tuntas nian. Kalu ade waktu tulung dikomentari dan dikoreksi. Ade di-note-ku.)
Posted by Marchsada
ARMAGEDDON 2. (Antologi syair akhir zaman).

       Oleh
       Hamdi Akhsan


Gambaran pertempuran terakhir dengan sudah lumpuhnya sistem elektronik senjata modern

I
Keruntuhan Al Aqsha tinggal dalam hitungan hari,
Rencana Rahasia pendirian kuil sulaiman ke 3 adalah konspirasi,
Sungguh empat milyar pencinta-Mu bagaikan terseraknya sepiring nasi,
dan betapa generasi penerus tiada berdaya dininibobokkan keindahan tradisi.

Mujahidin Gaza,
sebuah tanda dekatnya masa,
tatkala perang armageddon melanda,
dan jazirah timur tengah menjadi lautan darah.

II

Di suatu masa ada Panglima Salahuddin Al-Ayyubi,
penakluk palestina dan pengangkat kembali harga diri,
dan selamatkan Al Aqsha tempat suci untuk para nabi,
demi kecintaan yang tinggi pada Sang  Ilahi Robbi.

Akhir zaman telah menjelang,
pintu-pintu kota suci telah dijaga tujuh malaikat berpedang,
dan panas membara telah lahir dari gurun dan gersangnya padang,
pertanda Dajjal akan datang.

III

Masa seribu tahun ke tiga awal datangnya kehancuran,
ciri yang ditunjukkan tiga agama besar kini telah ditampakkan,
dari persekutuan besar membuat Babylon (Irak) diluluhlantakkan,
dan kelak emas didalam sungai eufrat yang kering akan diperebutkan.

Kehancuranpun telah tiba,
petaka hebat yang melanda,
para ibupun menangis iba,
serta bayi-bayi mati didada.

IV

Telah disebutkan dalam Atsar perang Afghanistan akan terjadi,
pihak Romawi dipimpin seorang jendral pincang* yang berani,
dan sungguh betapa mengejutkan ketika semua terbukti,
ramalan Huzaifah Ibnu Yaman sang sahabat Nabi.

Bermula dari terbunuhnya sang "Khalifah kecil"
terpacu peperangan besar yang membuat bumi menggigil,
bertemulah dalam perdamaian semu para sekutu negara wakil,
yang akan memicu peperangan yang lebih besar melibatkan Israil.

V

Langit bagaikan runtuh,
darah-darahpun mengucur dari semua pembuluh.
Negeri sebesar tulanng ekor (kuwait?) berpihak pada musuh,
Ledakan bom nuklir dan senjata perang modern membuat semua luluh,

Malhamah Kubro telah datang,
Tiada ketenangan sedikitpun diwaktu pagi dan petang,
bumi menjadi panas dan saat kemarau seperti terpanggang,
Dan manusia tiada daya dibawa kian kemari bagai anjing berebut tulang.

VI

Saudaraku,lantas apakah yang harus dilakukan,
berdoa pada Allah dengan suara nyaring atau perlahan,
surat Al Kahfi dibaca sebagai bagian dari perintah Tuhan,
agar selamat dari Fitnah Dajjal dan hasutan tentara Syaitan.

Wahai Allah,
Penguasa segala,
jauhkan kami dari Bala,
dan Lindungi kami dari Dajjal laknatullah.

Inderalaya, 25 Desember 2010
Al Faqir

Hamdi Akhsan

Bumi berdarah dan kehancuran merata
 
Diakhir masa semua akan binasa
Semua perbuatan manusia akan dihisab-Nya
Yang berakhlak mulia insyaAllah masuk syurga
Yang mempunyai banyak dosa, siap-siap pergi ke neraka

...Nikmat-nikmat yang diberikan banyak tak disyukuri
selalu mengeluh merasa kekurangan rizki
Padahal semua kebutuhan telah Allah Penuhi
Itu karena manusia sering tak sadar diri...
 
Disini Allah menguji manusia dengan kelapangan
Negeri Aman tentram dan sentausa
Disini juga banyak manusia merasa selalu kekurangan
Tak melihat saudara2 dipalestina sana lebih menderita

...Menonton derita saudara dipalestina biasa saja
menyumbang harta tidak bisa, dengan doa sudah pelit pula
Ya Allah Beri kelapangan jiwa kepada saudara2 ku disana
Tabahkan mereka berjuang di bumi para syuhada...


hendak kemana badan dibawa
diri telah terkepung api jahanam
sedikitlah kita untuk tertawa
sebelum kepala ini kan dibenam


Tak perlu tunggu dajal datang
Bila kematian telah tiba
Syukur negri kita tidang perang
Boleh tenang menjalankan perintah-Nya

...Allah akan jaga rumah suci-Nya
Selama masih ramai yg memuja
Kita tidak boleh berputus asa
Meskipun sana sini huru hara
" (Antologi syair-syair akhir zaman)
       Oleh
       Hamdi Akhsan.

Lokasi Gunung Mageddo tempat pertempuran akhir zaman

PENGANTAR
Perang Armageddon merupakan ramalan seluruh kitab suci agama langit yang pasti terjadi. Di dalam Torah (Taurat), Bybel, dan dalam Hadits-hadits hal ini telah tergambar dengan jelas. sungguh sebuah akhir zaman yang telah dekat. Moga bermanfaat!

I
Hari yang penuh guncangan itu kini telah hadir didepan mata,
menjelang perang  terbesar yang lahirkan ribuan  malapetaka,
Ledakan nuklir yang  membunuh  umat  manusia  berjuta-juta,
dan awal dari hebat dan panjangnya masa yang penuh derita.

Seluruh pemuka agama  besar telah  bersiap,
akan datangnya hari ketika langit menjadi gelap,
dan perang ini  akan melibatkan tentara  malaikat ,
serta kehancuran yang tak terperi di laut dan darat.

II
Sebuah malapetaka yang luar biasa,
tatkala agama telah menjadi sumber segala asa,
Agama besar saling bertarung dengan segala apa yang bisa,
Untuk menyambung kedatangan yang kedua kalinya sang Al Masih Isa.

Gunung Mageddo akan menjadi saksi sebuah kehancuran besar yang pasti,
Senjata-senjata modern akan meleleh dan hanya terjadi pertarungan bersenjata besi,
Tujuhpuluh ribu pasukan Dajjal Yahudi Abkazan bertarung dengan Pasukan Isa dan Al Mahdi,
Sampai kelak  sebuah kemenangan besar akan berpihak kepada  para pejuang suci  pencinta Ilahi

III

Sungguh fitnah besar dan luar biasa terjadi dimana-mana,
pagi orang  beriman dan petangnya  hilang entah kemana,
Kejahatan nafsu dan  hiburan  membuat  manusia  terlena,
dan bumi yang dulu diberkati akan terbakar merah merona.

Diawali ledakan senjata  nuklir,
logam dan segenap peralatan cangggih meleleh bagai air,
maka armageddon agar terjadi dengan senjata sederhana pedang dan tombak dikikir,
dan perang dahsyat yang berkecamuk dengan melibatkan persekutuan besar entah kapan berakhir.

IV

Al Masih Dajjal akan mengembara ke segenap pelosok dan penjuru bumi,
mencari pencintanya dan bersekutu menentang kekuasaan Ilahi,
Jutaan manusia kelak akan tertipu dan merugi,
sebagaimana di hari ini.

Isyarat hadirnya Sang al Masih Dajjal  si setiap tempat kini telah tiba,
Nabi pilihan Tuhan kalah idola dibanding para pemain bola,
Orang berkorban harta untuk tontonan semata,
sedang rumah-rumah Tuhan bagai tiada.

V

Ratusan juta manusia terpana dengan kecepatan tenaga,kelincahan,dan ketampanan,
Adapun isi kehidupan sang idola tiada diperdulikan,
hanya semata kenikmatan dan kesenangan,
bukan iman dan perjuangan.

Inilah sekaratnya akhir masa,
Gegap gempita manusia memuja manusia,
mencari kemenangan dan kenikmatan dengan segala upaya,
tak perduli disudut-sudut bumi ratusan juta manusia masih menderita dan teraniaya.

VI

Inilah hebatnya pesona sihir dari  peradaban Dajjal,
terhadap peringatan kitab suci para pembenci kesal,
bahkan  cari segenap  logika  dan  pembenaran akal,
sungguh...Dahsyatnya Armageddon tinggal sejengkal.

Fitnah yang  besar telah hadir didepan  mata,
Jutaan pasukan pembela   Dajjal  telah ditata,
sedangkan tipuannya dinikmati sebagai berita,
kelak setelah  terjadi tinggallah  sesal  semata.

VII

Kini sapi merah darah telah didapatkan  untuk hadirkan sang Raja Yahudi di akhir Zaman,
Menjadi persembahan  pada Yahweh di bukit zaitun Yerusalem sebagai persyaratan,
Jutaan pasukan pembela dan sekutu tinggal tunggu perintah sang komandan,
sedang kita?masih asyik dengan tontonan dan rekreasi di taman-taman.
Saudaraku...sungguh akibat Armageddon sangat menghancurkan.

Sudahkan para pencinta  bersiap untuk  bergabung dengan  pasukan  Al Mahdi?
Apakah mereka akan datang dari Khurasan sebagaimana isyarat Sang Nabi,
ataukah akan dibantu pasukan kecil dari Mesir yang siap untuk mati,
ataukah dalam hadapi semua itu  belum ada sama sekali?

Armageddon yang menghancurkan  telah menjelang,
menjadi biang kepedihan dari segala perang,
dan pasukan Dajjalpun menerjang,
kiamatpun segera datang.



Inderalaya,22 Desember 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan


Sebuah tim ahli para rabbi minggu yang lalu melaporkan bahwa hewan itu,lahir enam bulan lalu disebuah perkampungan yahudi dekat dengan pelabuhan utara Israel, Haifa, bagi mereka sapi ini sesuai dengan kriteria Kitab Injil untuk seekor sapi suci yang tulen. Menurut Al Kitab(XIX: 2-7), hewan ini diperlukan sebagai ritual penyucian orang yahudi kuno.
 
Dunia kian semakin menua
kebatilan ada di mana-mana
maksiat hadir berbagai rupa
pemimpin zalim tak taat agama
...
Tanda kiamat telah tampak jua
dari yang kecil sampai yang mega
berwujud ragam aneka rupa
tak terbendung nasihat agama

Ada lelaki seperti wanita
rambut panjang beranting pula
ada wanita lakunya pria
bercelana jeans lah tomboy pula

maksiat pun meraja lela
pelacuran ada di mana-mana
Dolly ditutup ditentang juga
terang-terangan menunjukkan muka

Belum lagi pemimpin negara
Banyak menyimpang dari agama
sering menjalankan misi Amerika
disokong Yahudi dengan dana.

O, sahabat karib dan saudara
mari perteguh iman di dada
lindungi diri juga keluarga
dari pengaruh sesat dunia.

1. Dalam kitab Wahyu (revealition) pasal 16 ayat 16 dikatakan, “Dan ruh-ruh setan mengumpulkan sekalian tentara dunia di sebuah tempat bernama Armageddon” (Injil, hal. 388)
2. Rasulullah bersabda, “Kalian ak......an mengadakan perdamaian dengan bangsa Rum dalam keadaan aman. Lalu kalian akan berperang bersama mereka melawan suatu musuh dari belakang mereka. Maka kalian akan selamat dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Maka berdirilah seorang laki-laki dari kaum Rum lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata, ‘Salib telah menang’. Maka datanglah kepadanya seorang lelaki dari kaum muslimin, lalu ia membunuh laki-laki Rum tersebut. Lalu kaum Rum berkhianat dan terjadilah peperangan, dimana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera, dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat dua belas ribu tentara.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
3. Perang ini akan terjadi di Israel sehubungan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2. Ayat-ayat yang menjelaskan Perang Dunia Terakhir ini adalah:
Daniel 11:50-45
Joel 3:9-17
Zacharia 14:1-3
Wahyu 16:14-16.
4.Mempersiapkan Kerajaan 1000 tahun di bumi yang akan dipimpin oleh Tuhan Yesus sendiri.Wahyu 20:1-6.
KAPAN PERANG ARMAGEDDON AKAN TERJADI?
Alkitab mengatakan bahwa perang ini akan terjadi SETELAH RAPTURE para mempelai Kristus dan PADA AKHIR 7 TAHUN TRIBULATION. Jadi sebelum Perang Armageddon harus terjadi dulu RAPTURE. Setelah RAPTURE, Israel akan mengadakan Perjanjian Damai dengan Antichrist selama 7 tahun. Dan pada pertengahan 7 tahun ( 3,5 tahun yang kedua ), Antichrist akan menindas Israel, dan akhir dari 7 tahun akan terjadi Perang Armageddon. Perang dalam Wahyu 16:14 dalam bahasa Yunani adalah POLEMOS yang artinya adalah perang yang panjang, bukan perang 1 atau 2 hari.
SIAPAKAH YANG AKAN TERLIBAT DALAM PERANG ARMAGEDDON?
Alkitab mengatakan semua bangsa dunia akan bersatu untuk melawan Israel.
Zacharia 12:3
Zacharia 14:2
Wahyu 16:14
Salah satu bangsa yang disebutkan di Alkitab adalah raja-raja dari timur, Wahyu 16:12, yang akan menyeberangi sungai Euphrat. Banyak yang mengartikan kekuatan dari timur ini adalah Cina dan India. Karena saat ini perekonomian mereka saat ini sedang meledak dan untuk menggerakkan perekonomian ini dibutuhkan 1 hal yaitu MINYAK. Dan hanya satu tempat di dunia ini yang kaya akan minyak yaitu Timur Tengah.
APAKAH TAHAPAN-TAHAPAN NYA DALAM PERANG ARMAGEDDON?
Ada 8 tahap:
1. Pengumpulan kekuatan Antichrist. Yoel 3:9-11,Mazmur 2:1-6,Wahyu 16:12-16.
2. Penghancuran kota Babylon, Yesaya 13-14,Yeremia 50-51,Wahyu 17-18.
3. Jerusalem jatuh, Mika 4:11-5:1,Zacharia 12-14.
4. Kekuatan Antichrist di Bozrah, Yeremia 49:13-14.
5. Regenerasi Israel, Mazmur 79:1-13,Yesaya 64:1-12,Hosea 6:1-13, Yoel 2:28-32,Zacharia 12:10,Zacharia 13:7-9,Roma 11:25-27.
6. Kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2,Yesaya 34:1-7,Yesaya 63:1-3, Habakuk 3:3,Mika 2:12-13.
7. Perang dari Bozrah sampai ke Lembah Jehoshaphat, Yeremia 49:20-22,Zacharia 14:12-15,Yoel 3:12-13.
8. Kemenangan di Bukit Zaitun, Zacharia 14:3-5,Yoel 3:14-17, Matius 24:29-31,Wahyu 16:17-21,Wahyu 19:11-21.
APA YANG TERJADI SETELAH PERANG ARMAGEDDON?
Tuhan Yesus akan menghancurkan kekuatan-kekuatan dunia yang ingin melawan Tuhan dan setelah itu Tuhan sendiri yang akan memerintah di bumi ini dari Jerusalem untuk 1000 tahun.
BIBLIOGRAPHY
Dyer Charles,World News and Bible Prophecy;Tyndale House,1991.
Feinberg Paul,The Mideast March to Megiddo;Harvest House Publisher,1997.
Fruchtenbaum Arnold,Footstep of The Messiah;Ariel Press,2003.
Hindson Ed,Approaching Armageddon;Harvest House Publisher,1997.
Jeffrey Grant,Armageddon,Appointment with Destiny;Bantam Books,1991.
Mengenai apa yang terjadi setelah RAPTURE dan sebelum Perang Armageddon adalah perang antara Israel melawan Gog,Yehezkiel 38-39


@bu Tini...saya hanya orang bodoh yng menyakini kebenaran kitab suci, berikut referensi saya. Mungkin sebagai orang fisika saya harus lebih banyak belajar dari anda untuk mempercayai sesuatu yang lebih tinggi dari firman tuhan.
Ayat-ayat ya...ng menjelaskan Perang Dunia Terakhir ini adalah:
Daniel 11:50-45
Joel 3:9-17
Zacharia 14:1-3
Wahyu 16:14-16.
Lokasi ini ada di Israel Utara kira2 38 KM sebelah tenggara kota Haifa dan 90 KM sebelah utara kota Jerusalem.Lokasi ini pernah tercatat di Alkitab sebagai lokasi pertempuran Barak vs Kanaan ( Hakim-hakim 4 ) dan Gideon vs Midian ( Hakim-hakim 7 ).
SIAPAKAH YANG AKAN TERLIBAT DALAM PERANG ARMAGEDDON?
Alkitab mengatakan semua bangsa dunia akan bersatu untuk melawan Israel.
Zacharia 12:3
Zacharia 14:2
Wahyu 16:14
APAKAH TAHAPAN-TAHAPAN NYA DALAM PERANG ARMAGEDDON?
Ada 8 tahap:
1. Pengumpulan kekuatan Antichrist. Yoel 3:9-11,Mazmur 2:1-6,Wahyu 16:12-16.
2. Penghancuran kota Babylon, Yesaya 13-14,Yeremia 50-51,Wahyu 17-18.
3. Jerusalem jatuh, Mika 4:11-5:1,Zacharia 12-14.
4. Kekuatan Antichrist di Bozrah, Yeremia 49:13-14.
5. Regenerasi Israel, Mazmur 79:1-13,Yesaya 64:1-12,Hosea 6:1-13, Yoel 2:28-32,Zacharia 12:10,Zacharia 13:7-9,Roma 11:25-27.
6. Kedatangan Tuhan Yesus yang ke 2,Yesaya 34:1-7,Yesaya 63:1-3, Habakuk 3:3,Mika 2:12-13.
7. Perang dari Bozrah sampai ke Lembah Jehoshaphat, Yeremia 49:20-22,Zacharia 14:12-15,Yoel 3:12-13.
8. Kemenangan di Bukit Zaitun, Zacharia 14:3-5,Yoel 3:14-17, Matius 24:29-31,Wahyu 16:17-21,Wahyu 19:11-21.
Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-