Posted by : Marchsada Sunday, November 28, 2010




Oleh
Hamdi Akhsan


PANTUN SORE (22/10-2010)
Kayu randu tetaplah randu,
diparang orang rubuh bantangnya.
Hati rindu tetaplah rindu,
gerangan apa untuk obatnya.

Randu ditebang terus dibawa,
dijual murah jadi tak untung.
Rindu tak sampai sakiti jiwa,
merana badan memakan jantung.

Mahal harganya si kayu jati,
dipahat ahli indah ukirnya.
Merana badan merana hati,
mati berakhir itu obatnya.

Batang keliat tak mudah patah,
dipakai untuk penyangga pagu.
Badan sehat tampak dimata,
dihati luka tiada yang tahu.

Serabut akar batang salak,
durinya tajam bikin terluka.
Bukan pakar pintarpun tidak,
berpantun cuma sekedar suka.

bergantung kuat si batang sirih,
ke batang randu yang akan patah.
Bagaimana hati takkan perih,
yang dirindu tiada mau berjumpa.

Susah mencari si daun pandan,
pandan dihutan banyak dicabut.
Sengsara hati sengsara badan,
yang dirindu tiada bersambut.

Sendayang patah terbang melayang,
ambil daunnya dibuat tudung.
Siang dan malam selalu terbayang,
sampai berjalan tersandung-sandung.

Patahlah dahan angin karena,
berhembus kuat dimalam dalu.
Kata tersurat cukuplah makna,
kalau tersebut diri kan malu.

Melatih merah dari belgia,
harum merona di ruang tamu.
Hati yang ada kan bahagia,
kalau kekasih mau bertemu.

PANTUN JUMAT PAGI(22/10-2010)


Jumat bertemu dengan jumat,
satu minggu berlalu sudah.
Berharap hidup mendapat nikmat,
terjaga iman didalam dada.

Setelah jumat harinya sabtu,
istirahat kerja orang dikantor.
Syukuri nikmat sudahlah tentu,
bersihkan karat diri yang kotor.

Hari ahad orang berlibur,
pergi wisata kemana-mana.
Jalani hidup berharap jujur,
agar mulia kelak disana.

Libur kerja karena cuti,
selama cuti pergi berlibur.
Secangkir kopi sepotong roti,
itulah nikmat harus bersyukur.

Sore nelayan mengangkat sauh,
pulang ke pantai menjelang pagi.
Pintar bukan pintar pun jauh,
pantun hanya untuk berbagi.

Berkumur kita bangun pagi,
gigi bersih indah ketawa.
Syukur itu pelita hati,
zikir adalah penenang jiwa.

Janganlah busuk si buah nangka,
supaya jadi sayur yang gurih.
Jangan-janganlah berburuk sangka,
haruslah selalu berhati putih.

Asam gelugur dicampur bubur,
kecut terasa garam ditambah.
Makan bubur tak mesti uzur,
karena ompong bolehlah juga.

Fajar datang pergilah kumur,
ambil wudhu pergilah sholat.
Belajar terus sepanjang umur,
sampai nyawa berakhir tamat.

Sholat itu sebentar saja,
setelah selesai terasa aman.
sholat jumat wajib dikerja,
bagi setiap pria beriman.

PANTUN HAJI(20/10-2010)
Padang pasir ikannya batu,
terik panas sepanjang masa.
Memandang ka'bah menangis pilu,
teringat badan akan binasa.

Mengambil miqod wajiblah sudah,
setiap umroh lakukan lagi.
Rindukan ka'bah rindukan Raudhah,
entahlah lagi bisa kan pergi.

Air zamzam darilah sumur,
mata airnya dicadas terjal.
Berilah rezeki panjang umur,
dipanggil lagi sebelum ajal.

Bukit batu panas merekah,
terasa dingin menjelang pagi.
Haji mabrur membawa berkah,
ampunan serta ridho Ilahi.

Kapal nabi nuh di gunung ararat,
pergi sore sampainya subuh.
Panggilan datang akan bersyarat,
usaha doa selalu ditempuh.

Kota jeddah ada ditepi,
tempat orang pergi belanja.
silahkan saja untuk dicopy,
dibaca boleh diteruskan bisa.

Padang Arafah tempat berkumpul,
banyaklah orang berbagai negeri.
Kemana adinda lama tak muncul,
dikira sudah berangkat haji.

PANTUN MENJELANG SIANG(19/10-2010)

Tinggal sedikit kelapa di parut,
tuk nasi gemuk sarapan pagi.
Tanggal duapuluh istri dah cemberut,
uang belanja tak ada lagi.

Pokok kurma tidak berdahan,
batangnya lurus tiada beranting.
Rokokpun cuma rokok murahan,
baunya seperti bau kencing.

Jangan banyak makan kerupuk,
bisa membuat batuk bengek.
Utang di warung sudah menumpuk,
anak sekolah merengek-rengek.

Kayu unglen dibuat kusen,
sekarang harganya sangat mahal.
Itulah keren sebutan dosen,
jabatan jendral gajinya kopral.

Kayu duren kulitnya tebal,
tempat bersarang ulat bulu.
Tampang keren dompetnya tebal,
isinya cuma kartu melulu.

Kepala terasa senut-senut,
terasa sakit dipangkal gigi.
Istri dirumah merengut-rengut,
belum setahun lah hamil lagi.

Bagaimana akar tak tercerabut,
ditarik kuat memakai urat.
Bagaimana tidak terkentut-kentut,
awak bisu memimpin rapat.

PANTUN SENIN PAGI.(18/10-2010)
Sagu di parang batangnya roboh,
menjadi tepung tuk bahan lemper.
Sekarang orang sedang heboh,
penyedap mie instan membuat kanker.

Lemper dibuat daging dilumat,
isikan ditengah enak rasanya.
Sumber nikmatnya asam glutamat,
bukan karena banyak gizinya.

Orang ogan merantau ke lampung,
setiap tahun pulang ke ulu.
Biasakan makan jajanan kampung,
supaya keluarga sehat selalu.

ketan dibuat tape uli,
kalau tak jadi tapainya renyah.
Bukan jajanan dari membeli,
tapi buatan ibu dirumah.

Kue serabi manis tak getir,
beli empat dapatnya lima.
Karena ibu sibuk berkarir,
tak sempat bikin jajanan rumah.

Nasi kukus mudah dibuat,
kalaulah lama lembek hasilnya.
Ubi rebus memang sehat,
berhati-hati perut kembungnya.

Terasa nikmat buah pepaya,
makan terakhir menjelang usai.
asam glutamat memang berbahaya,
Di tempat asal tidak dipakai.

Pempek Ikan banyak disuka,
halal dimakan tanpa ragu.
Sagu pempek dari tapioka,
untuk lemper dari pohon sagu.

Bidara hutan rasanya campah,
apalah lagi yang masih mengkal.
Bicara makanan tidaklah apa,
asal jangan kertas dan aspal.

Daun tangkil buah kelapa,
dibuat sayur sedap kuahnya.
Orang kecil makannya apa,
orang besar makannya siapa?

PANTUN SORE.(17/10-2010)

Jatuh-jatuhlah si buah nangka,
jangan menimpa buah delima,
jauh-jauhlah mencari nafkah,
dibawa juga pulang ke rumah.


Putih-putihlah si buah waluh,
kalau tak putih berarti mengkal.
Letih dan sedih tiada mengeluh,
yang penting bawa rezeki yang halal.

Orang pegagan mencari nafkah,
buka usaha restoran pindang.
Padukan doa serta usaha,
dihadapan Ilahi kelak terpandang.

Semakin lebat si buah sukun,
janganlah jatuh menimpa rumah.
Mari sahabat kita berpantun,
didikkan agama dengan hikmah.

Asam sangat buah kuini,
tak kuat makan silah sambalkan.
Impian dibuat usaha jalani,
moga akherat dimuliakan.

Burung merpati sedih menekur,
terkurung ia dalam keramba.
Rezeki diberi mari bersyukur,
agar yang ada akan ditambah.

Obat tidur adalah pala,
untuk bayi tempel di dahi.
Sedekah sebagai penolak bala,
juga menambah datangnya rezeki.

PANTUN MALAM MINGGU(23/10-2010)

Nyaman hubungan akurlah regu,
menanglah lomba balapan motor.
Berteman nyamuk berkawan legu,
malam minggu di tempat nutor.

Berhati-hati jangan tersantuk,
motor terbalik orang terbentur.
Badan letih matapun ngantuk,
obat terbaik hanyalah tidur.

Motor dibawa bunyi menderu,
kencanglah ia cepat berlari.
Besok bangun semangat baru,
didepan kelas wajah berseri.

Kalau terasa terkena duri,
ambillah jarum lepaskan benang.
Kalau terasa sepi sendiri,
baca Alquran hati kan tenang.

memang gak enak kalau gangguan,
rasa deman karena selesma.
Memang gak pernah malam mingguan,
karena istirahat enak dirumah.

lberjalan dalu terasa berat,
kalau tak awas kau terlanggar.
Malam minggu tuk istirahat,
biar badan sehat dan segar.

Terkesima patih putri karena,
wajahnya cantik menunduk malu.
Terima kasihsemua atas pantunnya,
saya pamit istirahat dulu.

PANTUN AHAD PAGI (17/10-2010)
Burung perenjak terbang fajar,
pulang ke sarang hari tlah senja.
Orang bijak telah berujar,
uban pertanda cahaya sorga.

Terbang rendah si burung pipit,
hindarkan kejaran si burung elang.
Sedikit beban menjadi sakit,
pertanda tua sudah menjelang.

Siamang muda pergi ke hulu,
sesat di hutan tak bisa pulang.
Mati kan datang siapa yang tahu,
bersiap kita dipanggil pulang.

Cendrawasih bulunya indah,
mahal harganya enak dipandang.
Mati adalah fase berpindah,
bagai musafir lama tak pulang.

Tempua hinggap didaun lontar,
mencari ulat niat utamanya.
Dunia ini hanya sebentar,
akherat jua yang sesungguhnya.

Sarang manyar bagai diukir,
berurat indah bak ukir rumah.
Umur yang ada akan berakhir,
akherat jua tujuan utama.

Indah sarang burung seriti,
rumput disusun indah karena.
Itulah usia yang diberkati,
walaupun tua hidup bermakna.

Pagi bangun ketika azan,
burungpun terbang sesuka-suka.
Berbagi itu dibiasakan,
agar rezeki selalu terbuka.

Mati tercabut batang keladi,
ada umbinya mari tanamkan.
Mati itu hidup abadi,
dunia hanya tempat singgahan.

bertemu rusa larilah kadal,
sembunyi ia dirumpun delima.
Bertambah usia bertambah amal,
ketika mati husnul khotimah.

Inderalaya, 16 November 2010
Al Faqir

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-