Posted by : Marchsada Monday, November 1, 2010

Oleh
Hamdi akhsan

BAGIAN PERTAMA

Diawal kata baca Bismillah,
menyebut asma yang Maha Mulia,
memohon ampun semua cela,
dunia akherat mohon dibela.

Pada-Mu jua syair kuhatur,
hamba-Mu ini tak pandai tutur,
pada-Mu pinta kala terbentur,
hamba-Mu ikhlas ingin diatur.

Kerjakan sholat tugas utama,
saat bermi'raj perintah pertama,
jumlah yang wajib adanya lima,
ditambah sunnat dapat karomah.

BAGIAN KEDUA

Sholat yang wajib limalah waktu,
siang dan malam sudahlah tentu,
kerjakan dengan benar dan jitu,
agar sempurna serta bermutu.

Di fajar pagi sholatlah subuh,
segeralah bangun beduk ditabuh,
wudhu yang dingin segarkan tubuh,
tiang pertama tidak kan rubuh.

Subuh disuruh dua rakaat,
tak tahu kita apa manfaat,
itulah saja perintah sholat,
yang penting patuh yang penting taat.

Sebelum subuh dua sholatnya,
sunat fajar itu namanya,
sungguh besar balas pahalanya,
lebih dari dunia serta isinya.

BAGIAN TIGA.
sembahyang zuhur empat rakaat,
pengobat kerja yang sudah penat,
senanglah pula badan istirahat,
bekerja lagi sudahlah sehat.

Sebelum zuhur dua rakaat,
terasa betul itu manfaat,
sambil menunggu zikir fadilat,
qomat diseru takbir diangkat.

Setelah zuhur rakaat dua,
sholat ba'diah itu namanya,
katanya itu sunnah utama,
pelengkap dari wajib yang lima.

BAGIAN KE EMPAT.
Menjelang petang bertemu asar,
badan yang letih menjadi segar,
berharap kerja semua kelar,
pulang ke rumah tidaklah gusar.

Menjelang ashar sunnahnya dua,
apapun rahasia kerjakan jua,
di akherat kelak kita bersua,
takjud melihat amal berbuah.

Sehabis asar tiada sunat,
istirahat tubuh membuang penat,
menjelang magrib kerja dibuat,
agar ke mesjid nanti tak berat.

BAGIAN KE LIMA.
Menjelang matahari terbenam,
datanglah maghrib sudah di awal malam,
badan telah segar habis berendam,
pergi ke mesjid sudah diidam.

Sholat magrib rakaat tiga,
imamnya nyaring sudah diduga,
salam diucap terasa lega,
bersimpuh hamba jiwa dan raga.

Qobliyah maghrib sunah tunaikan,
kalau tak penting jangan lalaikan,
terasa hilang tiada kerjakan,
apalah lagi sudah biasakan.

BAGIAN KE ENAM.
Berzikir panjang setelah magrib,
walaupun hamba bukan habaib,
Muncul nuansa yang memang ghaib,
terasa Allah begitu karib.

Menjelang isya azan berbunyi,
menembus malam mulai sunyi,
Mengalun indah lebihi nyanyi,
membuat syaitan lari sembunyi.

Sembahyang isya rakaat empat,
didalam hadits itu terdapat,
jangan tercepat atau terlambat,
buat barisan tersusun rapat.

BAGIAN KE TUJUH.
Sebelum isya sunnahnya dua,
Qobliyah isya jumlahnya sama,
bila dikerja dengan seksama,
disisi Allah beroleh nama.

Setelah itu pulang kerumah,
makanlah malam bersama-sama,
keluarga semua asyik cengkramam
itulah ciri keluarga rahmah.

Bekerja malam bisa disambil,
usahakan bisa qiyamul lail,
walaupun berat bak perang sabil,
sholatlah juga walaupun qolil.

BAGIAN KE DELAPAN
Ketika datang masalah berat,
ambilah wudhu sholatlah hajat,
khusukkan doa dalam munajat,
moga petunjuk dapat terlihat.

Kalaulah ragu dalam memutus,
istikharahnya kerjakan tulus,
getar putusan kan datang halus,
agar hasilnya berakhir mulus.

Sholat ditutup kerjakan witir,
rakaat ganjil mesti diukir,
itulah sholat sunat terakhir,
tidurlah dalam wudhu dan zikir.

BAGIAN KE SEMBILAN.
Sholat yang lain boleh kerjakan,
dhuha dipagi Allah sukakan,
lindungan hari Allah berikan,
Musibah datang Dia hindarkan.

Bila sempat setelah berwudhu,
dua rakaat bisa dipadu,
di Sorga terdengar sandal beradu,
terompah bilal yang sunnah wudhu.

Bila terhindar susahnya bala,
sunah mutlak kerjakan pula,
dapatlah kita tambah pahala,
sebagai bekal untuk pembela.

BAGIAN KE SEPULUH
Awali sholat dengan berniat,
bacalah takbir suara kuat,
agar khusuk bisa terpahat,
setiap kata terasa nikmat.

Baca iftitah untuk pembuka,
serahkan hidup pada yang baqa,
supaya Allah menjadi suka,
terhindar diri dari neraka.

Fatihah teras didalam sholat,
tanpa dibaca ia kan cacat,
boleh perlahan bolehlah kuat,
tergantung pada jenisnya saat.

BAGIAN KE SEBELAS
Dalam fatihah makna tercipta,
berawal sebut Allah dicinta,
Ucapan syukur terus ditata,
Rohman dan Rohim Dia dikata.

Raja alam Ia ditutur,
Meminta dengan tunduk tafakkur
jalan yang lurus tiada terbentur,
bukannya jalan mereka yang kufur.

Gemuruh alam ucapkan amien,
harapan tinggi disampai ingin,
Terasa sejuk bagaikan angin,
lempangnya rezeki dan tangan dingin.

BAGIAN KE DUABELAS.
Fatihah lewat bacalah ayat,
dengarkan dengan sepenuh khidmat,
niscaya akan dapat fadilat,
setiap menyimak tiap kalimat.

Setelah ayat lakukan ruku,
menunduk badan sebagai laku,
ratakan belakang jangan berbuku,
peganglah lutut luruskan siku.

Bacalah pujian kepada Allah,
didalam ruku sicikan dia,
dibaca tiga dengan tumakninah,
dicatat amal untuk sang hamba.

BAGIAN TIGA BELAS
I'tidak lakukan setelah ruku,
angkatlah tangan luruskan tubuh,
diam sejenak memuji abduh,
kepada Dia penguasa subuh.

Mengucap takbir terus bersujud,
meratap hamba jiwapun kecut,
siksa neraka terus bergayut,
ya Allah ampuni hamba yang takut.

Didalam Sujud sempatlah hamba,
ucapkan puji sambil menghiba,
agar iman tidak berubah,
terhadap ujian selalu tabah.

BAGIAN EMPAT BELAS.
Sampailah  rukun ke lebih lanjut,
duduklah antara dua sujud,
doa dipanjat pinta disebut,
berharap kasih-Nya tiada dicabut.

Berlanjut dengan duduk tahiyat,
bacaan berisi kumpulan ayat,
ditengah-tengah ada sahadat,
setelah  itu ada sholawat.

Berakhir sholat dibaca salam,
ucapan malaikat pagi dan malam,
untuk menghuni surga Darus Salam,
yang istiqamah dalam berislam

SYAIR KE LIMA BELAS
Inilah syair membahas sholat,
kalau dibaca moga manfaat,
jadikan pula untuk nasehat,
agar sahabat selalu ingat.

Diujung syair hamba meminta,
maafkan hamba terlebih kata,
atau tersinggung sahabat serta,
tiada sengaja atau dipinta.

Izinkan hamba undurkan diri,
ampunkan hamba wahai Ilahi,
walaupun syair tiada berarti,
disisi Allah bernilai beri.

Inderalaya, 24 Ramadhan 1431 H
Hamba Allah.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-