Posted by : Marchsada Sunday, January 9, 2011

Dang Acaria lagi kasmaran .. 
Serap ilmu tentang pacaran. 
Bagai intel yg lagi penyamaran.. 
Biar lancar sampai tujuan.. 

Dang acari jugalah rindu , 
ingin berpantun seperti dulu..
Janganlah hati bg Hamdhi jadi layu.
Tetaplah semangat berkarya seperti dulu.... 

@ tidak menghilang masih menerawang..
Janganlah bimbang atau meradang.. 
Mari ramaikan pantun berdendang...

Maafkan kami aduhai mamang,
Bukanlah madsud tak mau bertandang,
Hanyalah waktu habis didagang,
Namun rumahmu selalu kusambang...
 
LanjUtkan truz mMbuat syair,
Sperti air truz mengalir.
Kami smua truz brfikir,
agar syair truz terukir.
 
di palembang makan pempek
si anak mengaji kelanggar
lelah itu pertanda capek.....
rehat sejenak supaya segar.....


 Hey Kawan ay0 LANJUTKAN,
membuat pantUn atau syair.
Ajak keluarga dan jUga teman,
agar syair truz mengalir.


Tangan ku luka tertusuk duri,
Sakit nya sampai ketulang.
Jangan gelisah merasuk hati,
Walau sedikit bagai terbilang!


Kini sudah d tengah malam,
brhenti faCeboOkan nanti lanjutkan.
Skarang brdzikir mOhoN ampUnan,
agar doza" biza trhapuzkan.


Semua teman masih brminat,
menikmati karya bApak yg bAguz sangat.
Teman" sudah mulai hebAt,
karna blajar dngan serius amat.


banyak ilmu didapat
stelah kenal Pak Hamdi lebih dkat
aku tak pandai brpantun hebat
Smoga sdikit ini menjadi manfaat


Pak Hamdi Jgnlah berkecil hati ,
tak ada niat undurkan diri ..
syair tetap dihayati ..
meski terkadang tak dikomentari ...

...Kami akan kehilangan ,
bila hilang dari pandangan
Selama hayat dikandung badan
budi yang baik jadi ingatan .

jauhlah dagang pergi mencari
merantau hampir keseluruh negeri
suatu saat dia kembali
dan takkan pernah kembali lagi ..

Inilah dunia dan segala isi ..
berbilang cerita sampai kemati
berserah diri pada Illahi
semoga Alloh melindungi ..


Lelah...lelah itu yang di rasa
Semua sahabat entah dimana
Tapi dik Hamdi tak usah susah
Kerana shabat mu tetap setia

...Sahabat sejati tungguan hati
Walau dimana sangat berarti
Tak jumpa bukan membenci
Kerana kesibukan menyita hari

Syair mu dinda bukan mainan
Banyak sekali memberi pelajaran
Klo lah mungkin segera di bukukan
Sebagai karya yang tak terlupakan

Di akhir kalam hamba sampaikan
Teruslah berkarya jangan sia-sia kan
Berbagi pengalaman sesama teman
Agar kelak jadi kenangan....



baiklah kalau begitu
bersyair itu perlu waktu
berpantun juga tidak mudah bagiku
...komentar pun harus mikir dulu

kadang diri ini terlalu sibuk
karena banyak tugas menumpuk
gak sempat komeni fesbuk
juga gak lihat-lihat tag yang masuk


Wahai dinda Hamdi yang bijaksana
Janganlah dinda bermuram durja.
Kanda tak menghilang ke mana
Hanya sedang menajamkan pena

...Entah suratan atau kebetulan
Sahabat menghilang berkumpulan
Kesian dinda tinggal kesaorangan
Pantun dan gurindam masih berdendangan

Kanda heran entah mana yang silap
Tiba-tiba ilham cipta tiba-tiba lesap
Mungkah rokok dah tak dihisap
Tapi kanda percaya bukan penyebab

Beri kanda ruang dan waktu
Supaya datang ilham baru
Terima kasih kekawan mengingati ku
Kanda terharu dan I love you


Tuk saudaraku Hamdi Akhsan
ku tak bermaksud tuk menghilang
Diahir tahun buat laporan
karena jabatanku mengatur uang

...merdu suara sedang dilantun
mebahana sampai tetangga sebelah
Hamdi Akhsan membuat pantun
Kuucap syukur Alhamdulillah


Pantun itu ayuhai kawan,
Lambang ketinggian satu ciptaan,
Dicipta untuk jadi teladan,
Bukan sekadar kata basahan.
...
Ciptaan baik perlukan waktu,
Telek yang panjang beserta ilmu,
Jangan sembarang pertuturanmu,
Kelak terhisab di hujung waktu.

Jangan digesa teman berkarya,
Kerana gesaan ibarat paksa,
Dek malu alah mereka berkarya,
Rosaklah pantun lambang budaya.

Tuan ibarat sungai mengalir,
Bagimu berkarya ibarat air,
Ke lembah dataran ia disalir,
Agar tanaman segar berair.

Kelebihan itu kongsikan sama,
Walaupun teman tidak berkarya,
Biarkan karyamu menjentik minda,
Pada temanmu agar terjaga.

Bagi diriku aduhai kawan,
Bicara pantun dalam kesedihan,
Banyak yang rosak dimamah watan,
Tinggal kebiasaan bukan lagi kesenian.


Sebenarnya ingin balas pantun Pak Hamdi
Tapi rasanya udah kehabisan bahan
Janganlah Pak Hamdi bersedih ati
Pantunnya tetap dijadikan pedoman
 
aku hadir meski terlambat
ingin berpantun pulsa tak kuat
uang dikantong mulai sekarat
smakin dipaksa semakin gawat

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-