Posted by : Marchsada Sunday, January 9, 2011



Pantun Pengantin, Nasehat, Religi, Pantun Anak)

Oleh
Hamdi Akhsan.
PANTUN NASEHAT PAGI (1/12-2010)

Seminggu lagi tahun berganti,
bulan Muharram kembali datang.
Masa yang lalu telah dititi,
sekarang hidup menjelang petang.


Orang yang Haji telah kembali,
wajah yang letih memancar sejuk.
Menjadi tua sudahlah pasti,
semoga ibadah semakin khusuk.


Bersihlah sudah jiwa yang kotor,
setelah haji akhlak mengiring.
Ketika muda jadi pelopor,
setelah tua jadi pembimbing.

PANTUN MALAM (1/12-2010)
Buluh serumpun tumbuh di tebing,
tebingnya runtuh buluh pun tumbang.
Suami dan istri selalu seiring,
niscaya keluarga akan seimbang.

Tebing runtuh tanah merekah,
sawah ladang habis tertimbun.
Berharap selalu rezeki kan berkah,
membawa lapang dan hidup rukun.


Himpun-himpunlah buluh dibelah,
bisa dibuat pondokan bambu.
rukun-rukunlah berumah tangga,
Mati dahulu siapa yang tahu.


PANTUN PENGANTIN (3/12-2010)
Bukan waduk, sembarang waduk,
tapi waduk di wonogiri.
Bukan duduk sembarang duduk,
duduk menjadi raja sehari.

Waduk dikeliling oleh pantai,
dipakai bertani orang disitu.
Duduk bersanding dua mempelai,
saling melirik dan malu-malu.

dipanen semua ikan-ikannya,
agar tak rusak ikan disalai.
Undangan semua panjatkan doa,
agar bahagia pasangan mempelai.

Buah kelapa kena sendayang,
terkena satu jatuhnya dua.
Saling mencinta saling menyayang,
semoga kekal sampai tua.

Kalaulah nanti minum selasih,
badan yang panas akan dingin.
Kalaulah nanti ada selisih,
biacarakan berdua apa yang ingin.

PANTUN SABTU PAGI (4/12/2010)
Musim hujan banjirpun datang,
banyak orang pergi mengungsi.
Karena umur menjelang petang,
susah dan senang telah dilalui.

Kalau mengungsi ke tanah tinggi,
bawalah bekal sekedar perlu.
sakit dan sehat yang dijalani,
moga membuat sabar selalu.

Semakin hebat hujan yang lebat,
membuat takut didalam hati.
Istirahat cukup serta berobat,
semoga cepat pulih kembali.

Walaupun pohon habis berbuah,
kebun yang ada tetap diurus.
Walaupun ampun dipanjat sudah,
amal ibadah lakukan terus.

Daun talas tempat tempayak,
ditebas orang putuslah dua.
Ikhlas Sodaqoh berbalas banyak,
penghapus dosa mengalih bala.

PANTUN SABTU SIANG (4/12/2010)

Tempoyak sepiring diatas genting,
susah disimpan dalam botol.
Banyak kucing yang kurus kering,
sejak tikus membawa pistol.

Gimana gelang tak berkilauan,
karena diasah waktu yang lama.
Gimana elang tak kelaparan,
karena ayam dikawal singa.

Disana gunung disini gunung,
dibaliknya ada taman kamboja,
Kesana bingung kesini bingung,
lebih baik kita tidur siang saja.

PANTUN AHAD PAGI (5/12/2010)
Bambu dibelah bikin jerambah,
pergi ke huma bambu dititi.
Seminggu sudah waktu bertambah,
angka tahun pun akan berganti.

Sumur diladang satu tertimbun,
susahlah sudah menyiram lada.
Umur berkurang selama setahun,
moga bertambah amal ibadah.

Lahan di tugal bertanam padi,
tugal ditancap bibit taburkan.
Rezeki yang halal hendaklah cari,
amal ibadah mari tambahkan.

PANTUN TAHUN BARU HIJRIYAH (6/12-2010)

Tahun Hijriyah banyak dinanti,
Banyaklah orang mulai berubah.
Kini tahunpun telah berganti,
usia berkurang pastilah sudah.

Dalam sejarah tahun bermula,
Sang Rasul pindah ke kota Yastrib.
Ibarat umur sudah bertambah,
usia sudah menjelang maghrib.

Hendak bundar,bundarlah serabi,
takkan sebundar si buah waluh.
Hendak sadar,sadarlah diri,
takkan sang maut bisa ditangguh.

PANTUN 1 MUHARRAM (7/12-2010)
Bulan berganti cahaya temaram,
pagi datang terang menyapa.
Hari ini telah satu Muharram,
tahun yang baru sudah dijumpa.

karena malam gelap cahaya,
burung tak bisa pulang ke sangkar.
Bulan Muharram bulan mulia,
mari berbondong berbuat amal.

Hendak ambil,ambillah arang,
janganlah lupa simpan dibilik.
hendak mencicir,cibirlah orang,
tak perlu urung berbuat baik.

Bulan Muharram ada Asy-Syura,
Imam Husein mati terbunuh.
Berbuat baik hendaklah segera,
Niscaya syaitan akan menjauh.

Bulan Muharram Firaun tenggelam,
mengejar Musa di Laut Merah.
Baikkan niat ada didalam,
Membuat amal lipat pahala.

Bulan Muharram Yusuf pun bebas,
fitnah yang ada tidak terbukti.
Apa yang diberikan hendaklah puas,
harta yang ada kan diberkati.

PANTUN MEMBUAT PANTUN.(7/12-2010)
Pantun itu barisnya empat,
empat kata tersusun rapi,
baris satu dua sampiran tempat,
baris tiga empat adalah isi.

Membuat bentuk belah ketupat,
limas terbentuk digabung dua.
Buat dahulu tiga dan empat,
baru sampiran satu dan dua.

Lebaran ramai sampai malam,
dimalam hari udara dingin.
Sampiran berisi tentang alam,
isi terkait apa yang ingin.

Hendak berembun,berembunlah cuaca,
tetapi jangan sepanjang hari.
Hendak berpantun,berpantunlah kita,
tetapi jangan sakiti hati.

Makan-makanlah banyak juadah,
karena juadah mengandung gizi.
sopan-sopanlah dalam berkata,
karena kata wujudnya budi.

Ada pula batu permata,
berasal dari intan yang keras.
Ada pula yang yang lima kata,
tapi tak apa asal selaras.

enak terasa daun keladi,
dimasak dengan santan kelapa.
Elok bahasa cerminnya budi,
ditambah pula eloknya rupa.

PANTUN ANAK SORE (7/12-2010)
Terkenal gatal kena jelatang,
Terasa ngilu gosokkan kain.
Hari pun telah menjelang petang,
sudahlah dulu engkau bermain.

Jangan digaruk nanti meradang,
minumkan air si daun lontar.
Pergilah mandi bersihkan badan,
agar tubuhmu sehat dan segar.

Tak lama gatal menjadi reda,
bengkak yang ada sembuh perlahan.
Sebentar lagi maghrib kan tiba,
siapkan diri menghadap Tuhan.

Kalaulah luka bekasnya tetap,
haluskan dengan putik mangga.
Setelah maghrib segera bersiap,
makan bersama dengan keluarga.

Getah nangka seperti pati,
serupa dengan getah keluih.
Dengan belajar sepenuh hati,
sukses didepan siap diraih.

PANTUN RINDU (7/12-2010)
Hendak putih, putih melati,
jangan disisih tatkala jatuh.
Hendak sedih,sedihlah hati,
jangan ratapi dia yang jauh.

Hendak jatuh, jatuhlah pari,
jangan menimpa buah mendira.
Hendak jauh,jauhlah pergi,
janganlah lupa pada ibunda.

Ingin nyemberang jembatan patah,
terpaksa berputar di hutan lebat.
Ingin pulang tapi tak kuasa,
airmata lah menjadi obat.

Inderalaya, Desember 2010
Al Faqir


Hamdi Akhsan

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-