Posted by : Marchsada Sunday, January 9, 2011




Oleh
HAMDI AKHSAN

Syair ini saya tujukan pada teman-teman yang berulang tahun hari ini dan besok moga bermanfaat disisa umur umur, baik  untuk saya sendiri dan yang mengambil manfaat darinya. Mohon maaf kalau ada kesan menggurui,amien!

PENDAHULUAN
Bismillah pertama daku ucapkan,
setelah itu sholawat dan salam,
ketiga salam padamu wahai kawan,
yang berkurang usia duabelas bulan.

Hari ini hari istimewa,
bagimu wahai pemilik jiwa,
penuh ceria dan penuh tawa,
bahagia sungguh suasana terbaiwa.

Dihari ini banyak ucapan,
dari sahabat dan handai taulan,
sebagian memakai perayaan,
dirumah bertabur perhiasan.

II
Tapi sahabat janganlah lupa,
waktu yang pergi takkan dijumpa,
Baik dan buruk Allah tak lupa,
dibalas nanti kecuali tanpa.

Baiknya sungguh engkau merenung,
menghisab diri sambil tercenung,
apakah amal sebesar gunung,
ataukah dosa yan bikin bingung.

niatku sungguh sangatlah tulus,
malaikat Allah sangatlah halus,
mencatat amal tiada putus,
walaupun penuh buku seratus.

III
Sahabat...
sudahkah ibadah menjadi tekun,
pada saudara selalu rukun,
pada yang muda engkau menuntun,
kepada yang tua bersikap santun.

Umurmu akan selalu berkurang,
menua seperti semua orang,
rambut hitam pun menjadi pirang,
seperti usia kami sekarang.

Bertambah waktu jadilah bijak,
pada yang baik diri diajak,
rapikan kata bagai bersajak,
pelihara bumi tempat berpijak.

IV
Kalaulah engkau seorang wanita,
sifat yang halus silah ditata,
dalam berlaku atau berkata,
niscaya dirimu akan dicinta.

Kalaulah engkau seorang ibu,
didiklah anak sabar selalu,
jadikan tempat mereka mengadu,
sedikit masalah atau seribu.

Kalaulah engkau masih sendiri,
bertambah usia sadarlah diri,
agar bermakna umur diberi,
kelak kan siap menjadi istri.

V
Kalaulah engkau seorang lelaki,
bekerja kerasl cari rezeki,
berjuang dengan tangan dan kaki,
gunung tinggipun akan didaki.

Kalaulah engkau seorang ayah,
jadilah tempat anak bermanja,
walaupun dekat tapi wibawa,
contoh teladan harus dibawa.

Demikian pula bila kau bujang,
godaan zaman sudah menghadang,
jagalah hati jagalah pandang,
dapatlah istri akhlak terpandang.

VI
Sahabat...
usiamu sudah kurang setahun,
banyak peritiwa datang beruntun,
ibadah selalu buatlah tekun,
janganlah sampai makin menurun.

Waktu berlalu takkan kembali,
seperti ketika alam azali,
salah yang sudah jangan sesali,
tatap ke depan jauh sekali.

Pandanglah hidup bagai musafir,
dunia hanya tempatmu mampir,
setelah kelana harus berakhir,
amal yang baik sudah diukir.

VII
Sahabat....
Padamu daku titipkan asa,
zamanmu kini bergelimang dosa,
yang benar jadi salah terasa,
yang salah sudah jadi biasa.

Allah yang kuasa telah berfirman,
jadilah kita hamba beriman,
jangan maksiat menjadi tuman,
atau berdosa merasa aman.

Jadilah kita hamba yang sholeh,
bedakan tidak dengan yang boleh,
nikmat maksiat jangan ditoleh,
karena iman akan meleleh.

VIII
Angka umurmu telah bertambah,
sadarlah diri sebagai hamba,
amal yang baik terus ditimba,
agar mendapat surga didamba.

Diakhir syair hamba berpesan,
perbaiki diri sebagai insan,
terhadap keluarga harus serasan,
agar malaikat jadi terkesan.

diakhir syair kumohon maaf,
kalaulah salah ataupun khilaf,
kalaulah lupa atau tersilap,
kepada Allah ampun kuhadap.

Inderalaya, 2011
Hamba Allah,


koment
ini syair, syair pengingat,
bahwa umur amat singkat
kematian teramatlah dekat
mengintai setiap umat




Wahai kawan selalulah ingat
Isilah hidup agar manfaat
Haraplah selalu mendapat rahmat
Jangan berbuat yang dilaknat

Hidup di dunia hanya sesaat
Jagalah diri dari maksiat
Supaya kelak kita selamat
Dari neraka yang panas sangat



Jaman sekarang jaman teknologi
HP dan internet merambah bumi
Orang sibuk dengan diri sendiri
Siswa tak punya adab lagi




Duhai guru raja pemantun
Buatlah syair untuk menuntun
membimbing siswa yang tak punya santun
Kalaulah jadi akan dilantun

Sunguh miris siswa sekarang
Kurang ajar bukan kepalang
dengan guru suka menentang
Kalau lewat tak bilang-bilang

Siswa dinasehati malah ditawakan
nunjukkan gigi kuning kecoklatan
Nilai agama sangatlah ditinggalkan
Itulah ciri siswa jaman edan.

Sudilah guru untuk menuliskan,
syair dan pantun yang mengingatkan
Agar siswa tau kesopanan
menjunjung adab ketimuran.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-