Posted by : Marchsada
Saturday, February 5, 2011
Oleh
Hamdi Akhsan
PANTUN SENIN PAGI (31/1/2011)
Bakinya berat tumpahlah agar,
untunglah ada sisa irisan.
Rezeki diharap bala dihindar,
itulah doa sebagai insan.
Sarapan pagi piringnya dua,
belah sedikit jangan dibuang.
Harapan tinggi beriring doa,
pabila nasib tidak kan hilang.
Ikat melati dalam jambangan,
indah dipandang harum baunya.
Selamat hati selamat badan,
itu harapan hidup didunia.
PANTUN PENUTUP (29/1/2011)
Pandan berduri simpan dibilik,
dibelah-belah bikin kelasa*
Pasrahkan diri pada pemilik,
itulah daya sebagai hamba.
Terap dikebun kini telah rebah,
dibuat getah seperti pulur.
Berharap ampun segala dosa,
selamat dunia selamat kubur.
Hendak gugur,gugurlah nangka,
di pandan jua kan dijatuhkan.
Hendak tidur,tidurlah mata,
pada-Mu jua hidup serahkan.
PANTUN MALAM (29/1/2011)
Belidang tajam bagaikan buluh,
terkena kulit membawa luka.
Panjang jalan banyak ditempuh,
lama hidup banyak dirasa.
Getah rengas membuat gatal,
kulitpun bengkak berwarna merah.
Janganlah puas jalankan akal,
supaya rahmat terus tercurah.
Hendak putih,putihlah jati,
buatlahlah papan didipan jua.
Hendak sedih,sedihlah hati,
simpanlah dalam didalam jiwa.
PANTUN MALAM (28/1/2011)
Cincin terbalik pasang dijari,
pindahkan ia ke jari tengah.
Cinta yang baik selalu diuji,
bila bersabar kan bahagia,
Pergi ke curup jalannya licin,
jalan yang licin pakai sepeda.
Kalaulah hidup masihlah miskin,
yang penting iman didalam dada.
Hendak berat, beratlah timba,
tetapi jangan patahkan alu.
Hendak istirahat,istirahat kita,
tetapi doa tetap selalu.
PANTUN SORE (28/1/2011)
Hujan petang sirami bumi,
Subur sudah sawah dan lahan.
Segala yang datang tak diketahui,
taqdir didepan rahasia Tuhan.
Mendung sudah semenjak zuhur,
pertanda hujan kan datang sudah.
Sedikit sabar banyak bersyukur,
niscaya rezeki akan ditambah.
Jaga telaga dari polusi,
niscaya sehat air yang ada.
Jaga keluarga beserta diri,
niscaya hidup kan bahagia.
PANTUN JUMAT PAGI (28/1/2011)
Hujan dihulu turunnya petang,
banjir melanda airnya tinggi.
Malam berlalu pagi pun datang,
berkurang usia sehari lagi.
Basahlah beras didalam talam,
jadilah bubur nasinya kental.
Bekerja keras siang dan malam,
masuk ke kubur harta ditinggal.
Hendak lari, segeralah lari,
kalau telah letih istirahatkan.
Hendak cari,harta dicari,
usia bertambah jangan lalaikan.
PANTUN MALAM (27/1/2011)
Kenduri serempak di malam jumat,
banyak acara sudahnya dalu.
Karena lapak sepi peminat,
bailklah tutup saja dahulu.
Hendak ke hulu hujannya lebat,
tak bawa payung orang terkejut.
Tidurlah dulu di malam jumat,
semoga sempat bangun tahajut.
Gugur-gugurlah si buah mangga,
janganlah manggis ditimpa mati.
Tidur-tidurlah wahai sang mata,
simpanlah tangis perih dihati.
PANTUN SIANG (27/1/2011)
Ikan betulu tidak beranak,
bertelur ia di hari pagi.
Berhenti dahulu kerja sejenak,
ambillah wudhu hadap Ilahi.
Putih mengkilat sisiknya ikan,
kalau ditumbuk jadi terasi.
Setelah sholat pergilah makan,
kerja menumpuk lanjutkan lagi.
Hendak mentah,mentahlah nasi,
tetapi gulai tetap hidangkan.
Hendak kerja,kerjalah diri,
amal ibadah jangan lalaikan.
Inderalaya, 31/1/2011
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
Anak dara pandai menari ,
makan sirih tarikan dulu
telah berlalu bulan januari
tidak terasa waktu berlalu
...kalau berlayar sampai kepulau
berjalan pula sampai kebatas
hendak kemanapun kini engkau
jangan lupakan Tuhan diatas
Jauh sudah kapal berlayar
harungi benua menuju samudera
kalaulah hidup sudah terajar
kelak pasti selamat sentosa