Posted by : Marchsada Saturday, February 5, 2011




               Oleh
               Hamdi Akhsan


I
Anakku...
Di hari ini usiaku sudah menjelang pulang, sedang generasimu  baru akan pergi.
Tulang-tulangmu masih kokoh untuk susuri tingginya puncak bersalju abadi.
Cita-cita pun hebat bagai nakhoda hadapi badai ganas di tengah bahari,
Dan harapanmu masih panjang bagaikan pencarian cinta para sufi.
Sedang hari-hariku, hanya tinggal sebentar lagi.

Sebelum  generasiku berganti dan menghilang.
Ingin kusampaikan pesan-pesan pembakar jiwa wahai putra elang!
Karena kini pancaran cahaya Kebenaran-Nya semakin jauh dari cemerlang.
Bagaikan hilangnya lazuardi dilangit luas nan biru ketika malam datang menjelang.

II
Anakku...
Peradaban yang berpusat pada keyakinan anti Tuhan kini merajalela di bumi.
Merampas kehormatan, kesucian dan memerasnya habis untuk pemuasan birahi.
Segala kekuatan teknologi dan akal dipergunakan untuk halangi penerapan kitab suci.
Sungguh dunia telah dekat harinya menjelang mati.

Dalam dirimu, setiap detik dijejalkan keserakahan yang diatas kemampuan diri,
Bank-bank begitu pandai merayu untuk berhutang demi palsunya harga diri.
Hadirlah  sebuah generasi  yang rapuh dan  tak mampu tegak berdiri.
Bagaikan lelaki gagah berorot yang perkasa namun telah dikebiri.
Anakku, sadarlah engkau punya kebanggaan sendiri.

III
Engkau terlahir dengan menggenggam mutiara berharga dari langit.
Yang harus engkau pertahankan walau harus menahan rasa sakit,
sakitnya nafsu karena asing dizaman menjelang Dajjal bangkit,
dan musuhmu akan menghadang di depan bagaikan bukit.

Dahulu, mutiaramu datang tiba-tiba dari kegelapan sunyi.
Sang Pembawa dilahirkan sebagai yatim piatu dan seorang ummi,
Tapi bagaikan badai secepat kilat cahaya-Nya menerangi seluruh bumi.
Sebagai bukti atas ketinggian harga diri karena  amalkan kidung suci Ilahi.

IV
Anakku ingatlah! manakala seekor singa ikut mengembik bagai seekor domba,
seluruh bumi akan mengejek dan memandangmu hina dalam derai tawa,
Engkau adalah putra singa gurun yang pantang dihina dan menyerah.
Yang selalu memilih syahid atau tegak dan bersinarnya Cahaya.
Anakku,berhentilah menyerah dan  jadi orang yang kalah.

Dalam darahmu mengalir semangat para syuhada Badar.
Yang pekikan takbirnya mampu membuat pasukan musuh buyar.
Inginkan engkau seperti mereka?membuat para pembenci gemetar.
Dan bendera kebenaran Ilahi agak tegak serta rahmat-Nya kembali menyebar.

V
Wahai Anak, sadarlah engkau selalu..
Mana ada pembenci yang akan hidangkan madu,
Atau membuatmu perkasa seperti pendahulumu dimasa lalu.
Engkau akan lemah, karena yang tampaknya madu adalah racun sangat jitu.
Yang akan membius dirimu  dalam peradaban dengan substansi zaman batu.
Bukan keunggulan  sebagaimana  ungkapan para agen palsu.
Anakku, sadarlah engkau telah tertipu.

Di  penghujung  waktu yang  menjelang senja,
padamu sekali lagi daku ingin sampaikan madah,
tegak  serta  perjuangkan harga  diri dan izzah,
karena hanya disitu hadirnya pertolongan Allah.


Al Faqiir

Hamdi Akhsan

Wahai putera sang elang,
hari merangkak kian memetang
apa yang engkau siapkan untuk pulang,
segenggam harta tak berguna jika membangkang,
sederet kursi tak menolong jika menentang,
...yang berguna hanya jiwa yang tenang
yang menolong hanya pikir yang cerlang
yang berguna dan menolong hanya hati yang mencinta Sang Penyayang.
Wahai putera sang elang,
rindui Sang Penyayang dari pagi hingga petang
agar jiwa tenang dan pikiran cerlang.  


Terima kasih Ya Allah
Telah sampai di Sawiyah ini
Berkumpul bersama mereka yg telah dapat hidayah
Sampai larut malam berwirid zikir memuji Ilahi

...Kulihat semua tertunduk
Tafakur dengan wajah yg sebak
Mengingat dosa mengharap pahala
Siapa mengira dgn Kuasa-Nya
Bangsa yg kuat dan terhormat
Kini merendah diri kpd Allah
Kasih sayang begitu erat
Bicara hanya masaalah akhirat
Tak peduli lagi pd yg merasa hebat
Generasi baru telah muncul
Meneruskan perjuangan ayah dan bunda
Tidak lagi bebas bergaul
Sebagaimana mereka yg tdk peduli agama

Tasbih tak pernah lupa
Hati bersama Sang Pencipta
Badan bersama mnusia
Tak terpengaruh suasana sekitarnya


  

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-