Posted by : Marchsada Monday, November 1, 2010



Oleh
Hamdi Akhsan
I
Dengan bismillah syair bermula,
sampaikan rukun Islam mulia,
agar terjauh daripada bala,
serta kan pula dapat pahala.

II
Rukunnya Islam yang ke empat,
setiap muslim membayar zakat,
agar harta menjadi berkat,
terjauh kita daripada laknat.

Zakat fitrah adalah fardhu,
setiap muslim terikat waktu,
sebelum lebaran dibayar tentu,
setiap jiwa zakatnya satu.

Zakat fitrah haruslah cukup,
dibayar satu tiap yang hidup,
bentuknya beras sepuluh cungkup,
akhir ramadhan akan ditutup.

II
Datanglah kita kepada amil,
serahkan ikhlas jangan mengomel,
kalaulah lebih jangan diambil,
akan dicatat walau secuil.

Bolehlah juga serahkan langsung,
pada yang miskin dan lapar busung,
antarkan saja dengan diusung,
agar kita jadi orang beruntung.

Setiap orang satu takaran,
diganti uang sebagai tukaran,
kalaupun beda tak perlu heran,
beras dan uang jadi pemeran.

III
Zakat itu sodaqoh wajib,
agar rezeki tidak terhajib,
Sebelum akhir menjelang magrib,
haruslah habis sisa dimesjid.

Bagilah ia pada yang berhak,
janganlah sampai tersalah letak,
usahakan beri dengan serentak,
rata jumlahnya kalau ditetak.

Sampaikan zakat dengan berakad,
setiap orang jumlah sesukat,
agar hatinya tetap terikat,
kepada Islam agama berkat.

IV
Bagi muslim yang banyak harta,
hitunglah ia batas nisabnya,
kalaulah setahun sudah dipunya,
bayarlah pula zakat mal-nya.

untuk simpanan berwujud emas,
delapan lima gram adalah batas,
keluarkanlah jumlah yang pantas,
dua setengah persen zakatnya atas.

Demikian pula wujudnya perak,
lima sembilan lima batasnya jarak,
keluarkan zakat sebagai kerak,
agar jumlahnya tambah semarak.

V
Demikian pula simpanan uang,
hargakan emas dengan sekarang,
hitung nisabnya tidaklah kurang,
agar barokah tidak dicurang.

Itulah zakat perak dan emas,
uangpun sama bisa dikemas,
niscaya kita tidak kan cemas,
sebagai musafir akan berkemas.

Ingatlah ini hai saudaraku,
di dunia kita yatim piatu,
hidup akherat sudahlah tentu,
kembali ke Allah tuhan yang satu.

VI
Bagi mereka hidup bertani,
750 kilo tuk hasil bumi,
tergantung pada cara bertani,
sepuluh atau lima diperseni.

Sedikit banyak bisa ditambah,
bisalah pula berbentuk gabah,
kilonya juga dikali dua,
barulah keluar zakat wajibnya.

Bertani dengan membayar zakat,
hasilnya nanti pasti kan berkat,
mendidik anak jadi manfaat,
rezeki juga terasa nikmat.

VII
Kalaulah tuan pelihara domba,
seratus duapuluh satu nisabnya,
berikan zakat satu anaknya,
yang sudah setahun cukup umurnya.

Bolehlah juga kerbau dan sapi,
tigapuluh sembilan batasnya tepi,
zakatkan satu betina tabi,
atau yang jantan sehat sekali.

Untuk tuan beternak unggas,
jumlah ribuan hitunglah lekas,
dikurang hutang yang harus lunas,
dua setengah persen zakatnya pantas.

VIII
Ada yang bilang zakat profesi,
gaji sebulan nisab dikali,
dua setengah persen untuk sekali,
dibayar setahun sebulan gaji.

Kalaulah tuan tidaklah jelas,
bukalah kitab yang bahas lugas,
zakat profesi akan dibalas,
dengan sorga berbagai kelas.

Bolehlah tuan bayar perbulan,
atau setahun bayar sekalian,
yang penting jangan kita lalaikan,
agar kelak tak disesalkan.

IX
Wahai sahabat orang beriman,
membayar zakat jadikan tuman,
agar harta seharum taman,
semerbak wangi membuat nyaman.

Umur bertambah waktu berlalu,
jangan disesal salah dahulu,
agar hidup senang selalu,
akherat nanti kita tak pilu.

Kalaulah kita kepala keluarga,
bayarkan anak istrimu juga,
setelah itu terasa lega,
akherat kelak berbalas surga.

X
Bayarkan zakat kepada mereka,
delapan golongan yang Allah suka,
agar berkah selalu terbuka,
terjauh kita dari neraka.

Golongan pertama adalah fakir,
lemah tenaga kuat berfikir,
badannya lemah bagai dikikir,
jiwanya berat terketar-ketir,

Berikan juga pada si miskin,
gembira ia bertambah yakin,
agar menjadi orang muttaqin,
kepada Ilahi Haqqul yakin.

XI
Kalaulah tuan mengurus zakat,
amil namanya diberi pangkat,
ambilah bagian harus didapat,
jangan diambil sampai berlipat.

Ingatlah juga para mualaf,
mereka wajib diberi zakat,
agar imannya tetap melekat,
islamnya tumbuh sebagai berkat.

Jangan lupakan para Ghorimin,
berhutang untuk kaum muslimin,
berikan zakatnya tuk satu termin,
berikan doa beriring amin.

XII
Walaupun kini tiada budak,
banyak yang susah makannya dedak,
merdeka ia inginnya hendak,
tapi tebusan perlu dicandak.

Ingatlah pula fi sabilillah,
hidup tegakkan agama Allah,
selain zakat mereka dibela,
agar sempurna tegak Dienullah.

Tuan ingatlah si ibnu sabil,
baik berjalan atau bermobil,
jatahnya mereka tetap diambil,
agar pahala tidaklah gumpil.



XIII
syairku ini bukan mengajar,
hanyalah seru hanyalah ujar,
maafkan hamba yang kurang ajar,
karena juga masih belajar.

Hamba akhiri syairnya zakat,
berharap amal dicatat malaikat,
apa diseru menjadi berkat,
tuk bekal hidup hanya sesaat.

Hamba akhiri ucapan salam,
syair dikarang dalam semalam,
walaupun dangkal dan tiada dalam,
cukuplah untuk membuka kelam.

Inderalaya, 24 Ramadhan 1431 H
Hamba yang dhaif

{ 1 comments... read them below or add one }

Welcome to My Blog

Popular Post

- Copyright © SASTRA - ILMU - HIKMAH -machsada-