Posted by : Marchsada
Saturday, February 5, 2011
Oleh
Hamdi Akhsan
I
Tuhan...
Dengarlah ratap seorang budak-Mu yang berteman sepi.
Tentang segala peristiwa di negeri para Nabi.
Tempat turunnya agama Ilahi.
Dan kitab-kitab suci.
Sampai hari ini ya Allah,
Bumi Palestina bersimbah darah.
Gaza menjadi sisa penjajahan terakhir di dunia.
Dan Pemimpin muslim di negeri tetangga sibuk berpesta pora.
II
Dalam kurun seribu tahun cahaya- Mu terangi seluruh Jazirah,
Menjadi pemuka peradaban di bumi yang mencerahkan jiwa.
Para pemimpinnya hidup dalam kemuliaan dan penuh wibawa.
Serta rakyatnya beriman dan melandasi hidup dalam taqwa.
Tapi kini, Para pemimpin mereka kehilangan kepercayaan diri.
Mereka sibuk kumpulkan harta dan memuaskan hasrat birahi.
Kejam dan tega terhadap rakyat dalam negeri mereka sendiri.
Namun takut bagai anjing dikejar pemukul kepada zionis yahudi.
III
Semua terjadi, manakala tuntunan suci-Mu telah ditinggalkan.
Mereka sibukkan diri dengan harta dan kekuasaan.
Dibawah perlindungan dan tipu daya syaitan.
Yang membuat amanah terlalaikan.
Musuh-musuhpun bertepuk gembira.
Melihat Pemimpin muslim remehkan khilafah.
Yang selama ribuan tahun membuat umat berharga.
Dan menjadikan musuh tidak mampu bertindak semena-mena.
IV
Tuhan...
Dalam gelapnya peradaban dajjal yang begitu dipuja,
kepada siapa kami harus adukan segenap duka.
Para pemimpin sibuk pertahankan kuasa,
sedang rakyatnya banyak menderita.
Kapankah...?
Kapankah akan Engkau turunkan hamba-Mu yang penyayang.
Yang dalam jalankan amanah azab-Mu selalu terbayang.
Yang berantas maksiat dan anjurkan sembahyang.
Serta pada rakyatnya dia selalu sayang.
Tuhan...
Padamu jua kami haturkan pinta,
Berilah kekuatan-Mu pada rakyat yang menderita.
Jadikan doa dan ratapan mereka sebaik-baik senjata.
Agar bertaubat pemimpin yang sesat atau turun takhta.
Tuhan...
Hanya pada-Mu kami haturkan tangis duka.
Inderalaya, 3/2/2011
Al Faqiir
Hamdi Akhsan
para pemimpin sudah berani berkhianat,
tertipu rayuan seytan laknat,
mengumpulkan harta jadi konglomerat,
tak peduli yg penting naik harkat n martabat.
...Sampai dtengah laut dah lupa darat,
ungkapan bagi mereka ibarat,
pemimpin menjadi lintah darat,
menguras tenaga n pikiran kaum melarat.
Sungguh...
Semua telah terjerembab,
trselubung dlm nafsu setan yg bejat,
mari sama2 kita munajat,
berdoa agar terbuka jalan hati trsesat.
tertipu rayuan seytan laknat,
mengumpulkan harta jadi konglomerat,
tak peduli yg penting naik harkat n martabat.
...Sampai dtengah laut dah lupa darat,
ungkapan bagi mereka ibarat,
pemimpin menjadi lintah darat,
menguras tenaga n pikiran kaum melarat.
Sungguh...
Semua telah terjerembab,
trselubung dlm nafsu setan yg bejat,
mari sama2 kita munajat,
berdoa agar terbuka jalan hati trsesat.
Syair anda sungguh bermakna
Pikiran melayang jiwaku terpana
Tak mampu daku merangkai kata
Sebagai komentar yang kuanggap setara
...
dulu Israel berada di mesir
dalam tindasan lalu terusir
sungguh hatiku sangat kuatir
pemimpin mesir justru disetir
Dalam Al-qur’an pernah kubaca
Kaum yang di laknat sepanjang masa
itulah kaum keturunan yehuda
yang tak akan habis sampai kiamat tiba
yaa Allah, Engkau maha bijaksana
lindunggi kami agar tak resah
yaa Allah Engkau pasti punya rencana
Agar ummat mengambil hikmah
Pikiran melayang jiwaku terpana
Tak mampu daku merangkai kata
Sebagai komentar yang kuanggap setara
...
dulu Israel berada di mesir
dalam tindasan lalu terusir
sungguh hatiku sangat kuatir
pemimpin mesir justru disetir
Dalam Al-qur’an pernah kubaca
Kaum yang di laknat sepanjang masa
itulah kaum keturunan yehuda
yang tak akan habis sampai kiamat tiba
yaa Allah, Engkau maha bijaksana
lindunggi kami agar tak resah
yaa Allah Engkau pasti punya rencana
Agar ummat mengambil hikmah
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
ReplyDelete